Gereja yang Memberitakan Kabar Baik Injil Yesus Kristus (4)

 Oleh: St. Dr. dr. Waldensius Girsang, Sp.M(K), D.Min, Pelayan di GKPS Salemba Jakarta

suaratapian.comNilai Perjanjian Lama yang paling utama dan jelas  bagi para pengkhotbah mungkin terletak pada tokoh-tokoh yang digambarkannya. Berbagai tokoh dalam Perjanjian Lama merupakan daya tarik yang kuat bagi para pengkhotbah. Terlebih bagi seorang Pengkhotbah yang sangat sibuk, godaan terbesarnya adalah sekedar menceritakan kembali kisah dari salah satu tokoh di Alkitab lalu menghubungkannya dengan kehidupan orang kristen saat ini. Hasil dari khotbah yang didasarkan pada tokoh Alkitab itu akan membawa orang kristen terjebak dengan tuntutan hidup dibawah legalisme dan moralisme agamawi. Bukannya yang menjadi pusat adalah memberitakan Kristus dan Dia yang telah disalibkan, yang diberitakan justru adalah tokoh manusianya.

TOKOH CENTRAL PERJANJIAN LAMA ADALAH YESUS KRISTUS.

Banyak orang kristen berpikir Perjanjian Lama adalah tentang  para pahlawan Alkitab yang karakternya harus ditiru oleh orang kristen.

Banyak pengkhotbah menekankan bahwa orang kristen harus meneladani: Abraham, Yakub, Yosua, Daud, dan tokoh-tokoh Perjanjian Lama lainnya.

Mari kita lihat bagaimana kehidupan dari mereka :

1. Seperti apakah kehidupan Abraham?

Abraham tidak pernah taat dengan visi yang Tuhan berikan kepadanya ketika Tuhan memerintahkan Abraham keluar dari kampung halamannya (Kejadian 11:27-32).

Abraham berbohong dengan mengatakan bahwa Sara adalah adik perempuannya. Ini terjadi bukan hanya dua kali, tapi disetiap tempat Abraham selalu berkata demikian.

( Kejadian 12:13; 20:1-3,12-13)

Abraham adalah seseorang yang memiliki cacat moral. Kejadian 16:1-2

2. Seperti apakah kehidupan Yakub?

Yakub adalah seorang penipu, tetapi Tuhan telah memilih dia terlepas dari fakta bahwa ia telah melakukan dosa-dosa yang mengerikan disepanjang hidupnya.

3. Bagaimana dengan Yosua?

Kitab Yosua bukanlah sumber untuk prinsip-prinsip kepemimpinan, kecuali kita sedang merencanakan untuk memimpin suatu kampanye penghancuran terhadap bangsa-bangsa penyembah berhala untuk menegakkan kebenaran di dalam tanah suci Tuhan.

Namun kalau dibaca dalam terang sejarah penebusan, Yosua dan pelayanannya menunjuk kedepan kepada Pribadi dan Karya Kristus.

4. Bagaimana dengan Daud

Meskipun dilukiskan sebagai “seorang yang berkenan dihati Tuhan”, Daud melakukan perzinahan dan menutupi kejahatannya dengan membuat suami korbannya yakni salah satu prajurit yang loyal, dikirim untuk dibunuh di dalam pertempuran.

Daud tidak diijinkan membangun bait Tuhan karena kekejaman didalam pemerintahannya, dan keluarganya menghasilkan satu demi satu raja yang mengerikan. Meskipun demikian, Tuhan menepati janji-Nya untuk memilih dan memelihara seorang raja keturunan Daud di takhta Yehuda selamanya. Tuhan-lah, bukan Daud yang menjadi pahlawannya, dan Kristus sebagai Anak raja Daud itulah intinya, bukan bagaimana caranya orang kristen meneladani Daud.

Bahkan “Daftar nama para pahlawan” yang ditulis di Ibrani 11 mereka menaklukkan dengan iman kepada Kristus, bukan dengan karya-karya mereka (Silahkan baca Ibrani 11:13, 39).

Perjanjian lama bukanlah suatu kumpulan dari kisah-kisah pendek yang diakhiri dengan suatu prinsip moral. Perjanjian lama adalah tentang Kristus Yesus. Peristiwa-peristiwa dalam PL bukan untuk menarik garis lurus aplikasi dan narasinya kepada kita, yang biasanya memoralkan atau mengalegorikan kisahnya, kita diajar oleh Yesus untuk memahami perikop-perikop tersebut berdasarkan pusatnya yakni Kristus sendiri.

Untuk memahami keseluruhan Alkitab, ketika kita membacanya harus mengunakan 

PRINSIP PEMUSATAN KRISTUS (THE CHRISTO-CENTRIC PRINCIPLE).

Ini prinsip dimana Alkitab ditafsirkan dalam hubungan kepada pusatnya Yakni KRISTUS .

Dasar Prinsip ini adalah:  YESUS KRISTUS ADALAH PRIBADI  PUSAT ALKITAB .

Segalanya bergantung pada apakah kita menggunakan Alkitab untuk membereskan masalah-masalah batin kita sendiri atau mendengar Roh Kudus berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, untuk memanggil kita KELUAR DARI DIRI KITA kepada Penebus kita yakni Kristus Yesus. Injil bukanlah tentang kita dan apa yang telah kita lakukan, tetapi tentang Tuhan dan kisah sukses-Nya. 

2 KORINTUS 4:5

“Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan.”

“Khotbah haruslah berpusat hanya pada Kristus, tidak berpusat atau berisi sesuatu yang lain dari Yesus Kristus.”

( M.Reu, pakar Homiletik Luteran)

“Khotbahkanlah Kristus, selalu dan dimana saja. Kristuslah inti dari seluruh Injil. Pribadi-Nya, jabatan-Nya, dan pekerjaan-Nya haruslah menjadi satu-satunya tema utama khotbah kita.” (Charles Spurgeon, Pengkhotbah Gereja Baptis)

“Karena khotbah tanpa Kristus bukanlah khotbah.” 

(T. Hoekstra, pakar Homiletik Reformed)

Isi khotbah dari awal, pertengahan, sampai akhir khotbah  di mimbar-mimbar gereja haruslah menekankan : 

“Sebab segala sesuatu adalah dari DIA, oleh DIA, dan kepada DIA; Bagi DIALAH kemuliaan sampai selama-lamanya.” (Roma 11:36)

Para pengkhotbah harus mengkhotbahkan Perjanjian Lama secara KRISTOSENTRIS.

  1. KABAR BAIK INJIL KRISTUS MELEPASKAN MEREKA YANG TERTINDAS.

“Untuk membebaskan orang-orang yang tertindas.” (Ayat 19c).

Masalah di dalam kekristenan bagi banyak orang kristen adalah  tidak percaya dan tidak mengerti Injil dengan baik.

Masih banyak orang kristen berpikir bahwa Tuhan mengasihi mereka, tetapi kadang-kadang mereka masih tidak yakin apakah Tuhan menyukai mereka.

Apa maksudnya? Bagaimana bisa Tuhan dapat mengasihi kita tapi tidak menyukai kita. 

Maksudnya , Kita tahu Tuhan mengasihi kita dan mengutus Anak-Nya untuk mati bagi kita, tetapi mungkin karena sering gagal dan kita jatuh dalam perilaku dosa, kita merasa Ia tidak senang dengan kita.”

                                Segala Kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus!

Keterangan:

Tulisan terangkai dalam tujuh artikel. Ini merupakan tulisan keempat dari tujuh tulisan.

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

seventeen − 13 =