Filosofi Hidup Birma-Erwin: Bantu Oranglain Niscaya Engkau Dibantu

suaratapian.com-Ungkapan yang filosofi, membantu orang lain maka kita terbantu. Selama ini kita memang melupakan rahasia ini, bahwa seluruh yang kita capai, semua yang kita dapatkan murni karena usaha diri kita semata. Lupa ada tangan-tangan yang membantu, orang-orang yang membesarkan kita yang turut menghebatkan kita. Jadi, amat bermanfaat menolong orang lain, selain membuat hidup lebih baik, terlihat nilai kemanusiaan yang muncul, dan pada nadirnya membuat hati lebih bersyukur. Lagi, saat membantu orang lain diri kita malah dimudahkan. Sebuah takaran pengukur, membantu orang lain kita terbantu. Filosofi inilah yang hidupi dan dijalankan kedua pasangan calon pemimpin di Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu; Birma Sinaga dan Erwin Sihite.

Bagi keduanya, yang sama-sama pengusaha, belajar langsung dari orangtua, lalu mandiri dan membangun usaha dengan membangun relasi dengan berbagai kalangan.

Dukungan Kemenangan untuk Birma Sinaga-Erwin Sihite Mewujudkan Humbang Hasundutan Unggul

Siapa Birma? Dia putra Humbang Hasundutan. Lahir dan besar di Lintong Nihuta. Lelaki kelahiran, 15 September 1969 mengawali sekolahnya di sekolah Swasta Katolik Santo Yoseph Jalan Sisingamangaraja No.19, Sibuntuon Parpea, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasudutan.

SMP dilaluinya di SMP Negeri 1 Lintong Nihuta, namun kelas dua dipindahkan orang tua ke SMP Negeri Medan. Di sana Birma menamatkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 16 Medan, dan melanjutkan sekolah SMA Negeri 11 Helpetia, lalu melanjutkan kuliah di Universitas Dharma Agung Medan, mengambil jurusan ekonomi manajemen.
Tahun 1991 selulus kuliah dia sempat merantau ke Ibukota Jakarta. Tahun 1998 dipanggil orangtua untuk membantu meneruskan usaha yang dirintis ayahnya sebagai kontraktor.

Bertepatan saat itu krisis moniter, dia pun pulang kampung dan berguru langsung dengan ayahnya sebagai wirausaha. Hanya setahun belajar. Tahun 1999 dia sudah mandiri, dan mendirikan PT Surya Miduk Marsiurupan. Tentu, nama perusahaan yang mengandung makna.

Birma Sinaga; “Sejak Kecil Orangtua Kami Sudah Mengajari Berjuang, Berdisiplin dan Takut Tuhan”

Jika diterjemahkan bebas artinya; sinar yang bertambah-tambah oleh karena saling membantu. Dalam filosofi Batak Toba, kata marsiurupan juga dipesankan ketika berduka “mangapuli” ada penghiburan, dibangun atas lima hal yakni marsihaholongan yang dalam bahasa Indonesia artinya saling mengasihi, parsaoran artinya kebersamaan, marsiurupan artinya saling membantu, marsisarion artinya saling mempedulikan, dan partinaonan artinya saling menanggung beban.

Praktis setelah ayahnya meninggal Birma meneruskan usaha keluarga, apalagi dirinya diamanahkan untuk melanjutkan dan mengembangkan. Waktu itu dia belum berumah tangga. Berlahan namun pasti setelah, dia melanjutkan usaha rintisan orangtua makin maju. Birma terus melangkah step by step tahun 2002 dia menikahi perempuan pujaannya semarga dengan ibundanya; boru Sihombing. Duapuluh tahun berjuang untuk rumah tangga, tahun 2023 saudara-saudaranya berkumpul memintanya untuk mengabdikan diri untuk masyakat Humbang. “Abang dan adiknya saya minta saya untuk menjadi pelayan, bupati di Humbang Hasundutan.”

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

ten − 4 =