Tradisi Baru Pesta Adat Pernikahan di Jakarta: Antara Pelestarian Budaya dan Modernitas

Oleh: Drs. Djaendar J Lumban Gaol, MM

Pesta identik dengan lagu dan musik yang membumbui suasana. Tanpa elemen ini, pesta terasa kurang lengkap, seperti lauk-pauk tanpa bumbu. Dalam budaya Batak, musik dan lagu telah menjadi bagian integral dari pesta adat, tidak hanya memberikan kemanfaatan dan menahan kejenuhan, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan-pesan tersirat. Musik bagaikan magnet yang menstimulasi semangat baik bagi tuan rumah maupun para undangan, menjadikan pesta lebih hidup dan berkesan. Dalam konteks ini, musik bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bagian dari ritus adat yang menyeluruh.

Musik dalam pernikahan Batak telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan tradisi masyarakat Batak. Di hampir semua gedung pesta adat Batak, setiap minggu, terutama pada hari Jumat dan Sabtu, musik sudah menjadi identik dengan pesta Batak. Pengalaman menunjukkan bahwa gedung pertemuan seringkali tidak mampu menampung banyaknya acara pesta, sehingga kini banyak penyelenggara memilih menggunakan Aula Gereja, Aula Instansi, dan Balai Pertemuan lainnya. Bahkan, dengan banyaknya gedung pertemuan yang mencapai puluhan, permintaan akan tempat acara masih terbilang tinggi, menunjukkan betapa pentingnya musik dan acara dalam budaya Batak.

Dalam penyelenggaraan acara pesta adat Batak, pengelola gedung seringkali menyediakan paket yang mencakup pemain musik dan penyanyi. Pemilik hajatan biasanya menerima paket ini tanpa banyak pertimbangan, meskipun kualitas pemusik dan penyanyi mungkin tidak selalu profesional. Masalahnya adalah ketika pemusik hanya menyanyikan lagu tanpa memahami esensi dan makna di balik lagu tersebut dalam konteks adat Batak.

Sesi musik Batak memiliki potensi besar untuk berkembang, mengingat banyaknya trio dan pemusik yang bermunculan. Namun, masalah utama adalah ketika pemusik tidak berusaha mengembangkan diri dan hanya tampil sekedarnya tanpa memahami esensi adat. Kebiasaan seperti suara yang keras tanpa pemahaman yang mendalam tentang adat dapat menjadi hambatan dalam perkembangan musik Batak.

Contohnya adalah lagu poco-poco yang seringkali dibawakan dengan gaya lengak-lengok yang mungkin tidak sesuai dengan esensi adat Batak. Fenomena ini menunjukkan bahwa masih banyak ruang untuk perbaikan dan pengembangan dalam musik Batak, terutama dalam

Lagu poco-poco memang memiliki daya tarik yang kuat, terutama bagi kaum perempuan, baik tua maupun muda, bahkan anak-anak kecil pun sering kali terhibur oleh irama tersebut. Lagu ini mampu membuat orang yang awalnya tidak bergoyang menjadi ikut bergoyang, menunjukkan efeknya yang kuat dalam menggerakkan massa. Di sebuah acara, terlihat para ibu-ibu dengan kebaya lengkap berbisik-bisik mengajak satu sama lain untuk berlatih sebelum tampil dengan lagu tersebut.

Namun, perlu diperhatikan bahwa lagu seperti poco-poco mungkin tidak sesuai untuk acara adat, karena tidak mencerminkan esensi dan nilai-nilai budaya yang seharusnya dijunjung dalam acara tersebut. Oleh karena itu, pemilihan lagu yang tepat sangat penting untuk memastikan kesesuaian dengan konteks dan tujuan acara adat.

Fenomena lagu-lagu populer seperti “Anak Medan” menunjukkan bagaimana musik dapat dengan cepat menjadi viral dan mendominasi acara-acara pesta pernikahan orang Batak. Sound system yang kuat dan irama yang menarik membuat para tamu undangan, baik ibu-ibu berkebaya maupun bapak-bapak berjas, berjoget dengan semangat.

Namun, ada juga perbedaan yang mencolok ketika lagu-lagu adat Batak seperti “Jamila”, “Sintakhon Ahu Begu”, “Paningkotan”, dan “Sirang Alani Sinamot” dinyanyikan dalam acara adat. Lagu-lagu ini memiliki makna dan nilai budaya yang dalam, dan dinyanyikan dengan penuh penghayatan dan keseriusan. Perbedaan antara lagu-lagu populer dan lagu-lagu adat ini menunjukkan kompleksitas budaya Batak dan bagaimana musik dapat memainkan peran yang berbeda dalam konteks yang berbeda.

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × two =