BATAK CENTER: Melestarikan dan Mengembangkan Budaya Batak di Era Modern

Suaratapian.com-BATAK CENTER menggelar syukuran peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 dan HUT ke-80 Republik Indonesia pada 18 Agustus 2025 di lantai 5 NT Tower, Jakarta. Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu turut hadir dalam acara tersebut. Apresiasi I Batak Center memberikan penghargaan kepada para penggiat bahasa dan aksara Batak, termasuk kelompok anak-anak dan remaja, individu atau komunitas yang peduli dengan aksara bahasa Batak. Pemberian Ulos sebagai tanda penghormatan dan penghargaan kepada pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Acara dibalut dengan menampilkan tarian dari enam puak Batak, yaitu Batak Toba, Angkola, Mandailing, Pakpak, Simalungun, dan Batak Karo.

Acara ini juga dihadiri oleh sekitar 350 orang, termasuk 12 Raja dan Sultan dari Nusantara. BATAK CENTER mengusung tema “Merajut Keragaman Budaya Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045” dalam perayaan ini. BATAK CENTER telah melakukan berbagai kegiatan untuk melestarikan budaya Batak sejak berdiri pada Agustus 2018. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain: Menggalang donasi bagi warga yang terdampak pandemi. Menggelar webinar untuk edukasi dan inspirasi. Mengusulkan Ulos sebagai warisan dunia. Menggelar kompetisi lagu Batak dari berbagai puak.

Selain itu, memberikan penghargaan kepada remaja Batak berprestasi internasional. Mengadakan lomba budaya kreatif online. Memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi. Menjalin silaturahmi dengan Bupati Toba dan melakukan kerja sama pendidikan dengan STT HKBP Pematang Siantar. BATAK CENTER juga telah melakukan berbagai kegiatan untuk mempromosikan budaya Batak, seperti mempromosikan Ulos di Museum Nasional dan mengadakan diskusi tematik untuk memperkaya wawasan dan identitas Batak.

Dr. Fredy F. Pandiangan, Ketua Panitia memulai laporannya dengan membacakan pantun yang indah tentang ulos tenun, warisan leluhur yang dijaga bersama. Dia menyampaikan terima kasih atas kehadiran tamu undangan dan mengucapkan salam kebajikan kepada semua yang hadir, termasuk Menteri Kebudayaan Republik Indonesia dan para raja serta sultan dari Pulau Nusantara. Dengan suasana yang penuh karya dan cinta, Dr. Fredy memulai acara budaya yang meriah dan penuh makna.

“Rangkaian acara hari ini adalah untuk mensyukuri perjalanan Batak Center selama 7 tahun, memperingati hari ulang tahun ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia, dan memberikan apresiasi kepada generasi muda, tokoh, komunitas, dan lembaga yang telah berkontribusi bagi pelestarian kebudayaan Batak. Panitia telah melakukan berbagai persiapan, termasuk rapat-rapat kepanitiaan dan koordinasi dengan Dewan Pengurus Nasional BATAK CENTER serta tim Nusantara TV,” ujarnya.

Sementara, Dr. Ir. Nurdin Tampubolon sebagai tuan rumah menyampaikan, apresiasi dan harapan untuk kerja sama yang lebih erat antara BATAK CENTER dan Kementerian Kebudayaan. Dia menyatakan, kesiapan untuk membuat program yang dapat disinergikan dengan Kementerian Kebudayaan dan berharap acara ini dapat menjadi awal dari kerja sama yang berkelanjutan. Nurdin juga menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf atas keterlambatan dan kekurangan dalam penerimaan. Dengan sambutan yang hangat dan apresiatif, Dr. Nurdin Tampubolon menutup sambutannya dengan salam dan doa untuk kebaikan bersama.

Selanjutnya, Ketua Umum Ir. SM Tampubolon menyampaikan visi dan misi BATAK CENTER dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Batak. Dia menekankan pentingnya menghimpun, melestarikan, dan mengembangkan hasil karya warisan budaya Batak sebagai sarana edukasi dan penguatan jati diri bangsa. “BATAK CENTER juga berupaya meningkatkan pengetahuan dan apresiasi budaya Batak serta memberdayakan masyarakat dan memajukan kebudayaan Batak yang beriman, bermoral, cerdas, dan inspiratif. Dalam momentum peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, BATAK CENTER memberikan kontribusi nyata melalui apresiasi bagi para penjaga nilai-nilai luhur dan pelaku tradisi,” ujarnya.

Sementara itu, Drs. Jerry Sirait, membacakan Manifesto Kebudayaan. BATAK CENTER didirikan pada 18 Agustus 2018 oleh 136 tokoh Batak lintas puak dan profesi, dengan tujuan menjadi pusat gerakan kebudayaan dan pemberdayaan masyarakat Batak di era modern. Dalam peringatan HUT ke-80 Indonesia merdeka, BATAK CENTER mengingatkan bahwa kebudayaan bukan hanya warisan, tetapi karakter dan fondasi masa depan. BATAK CENTER berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Batak, serta mempromosikan nilai-nilai luhur kebudayaan Batak dan Nusantara.

“Dalam kesempatan ini, BATAK CENTER dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) sepakat menjalin kemitraan strategis untuk mempromosikan kebudayaan Batak dan Nusantara. BATAK CENTER juga memberikan apresiasi kepada anak-anak sekolah, pegiat perorangan, lembaga keagamaan, dan organisasi mitra kerjasama yang telah berkontribusi dalam pelestarian budaya Batak. Selain itu, Batak Center mengumumkan 5 agenda utama dari 8 program inisiatif strategis, termasuk menyelenggarakan Ulos Fest ke-2, mendorong Ulos ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, usulan pembangunan Museum Batak Raya, dan mendorong Hari Ulos,” ujarnya.

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × 2 =