Mayor Jenderal TNI (Purn.) Timur Parlindungan Manurung, S.H., M.H: PATAMBOR Indonesia Ke Depan Menjadi Satu ‘Manurung Sipolin-polin Sisada Anak Sisasa Boru’
Suaratapian.com- Punguan Parsadaan Pomparan Raja Toga Manurung Dohot Boruna (PATAMBOR) Se-Jabodabek menggelar Bona Taon di Gedung Sopo Marpingkir, beralamat di jalan Raya Damai No.1, Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu, 5 Mei 2024. Acara dimulai dengan kebaktian. Khotbah disampaikan Pendeta Mangatur Manurung MTh. Dalam khotbah Pendeta Mangatur Manurung mengajak, agar seluruh anggota PATAMBOR di manapun berada jangan merasa bahwa keberhasilan yang diterima adalah karena semata-mata usaha kita, tak doa orang lain dan sepenuhnya keberhasilannya dari Tuhan. “Saya mengajak agar kita selalu merendahkan hati, kalau pun kita sekarang bisa ada sebagaimana ada saat ini adalah karena pertolongan Tuhan. Kita berhasil juga karena ditopang doa orang lain dan peran umatNya hanya karena kasih karunia Tuhan saja,” ujar Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi.
Selesai ibadah acara sambutan-sambutan. Hadir tokoh muda nasional, Martin Manurung, seorang politikus Partai NasDem. Martin bersama istri diulos. Selesai diulosi dia juga tak lupa mengucapakan terimakasih kepada pengurus PATAMBOR.
“Horas. Baik. Secara pribadi maupun keluarga di PATAMBOR Se-Jabodetabek baik PATAMBOR Indonesia, saya ucapkan terimakasih untuk keluarga besar. Di pemilu 2024 saya kembali terpilih menjadi anggota dewan, sudah pasti itu semua atas dukungan dan doa dari seluruh Manurung,” ujar Martin, salah satu dari 45 tokoh nasional yang mendeklarasikan Organisasi Kemasyarakatan yang kemudia jadi embrio berdirinya Partai Nasdem.
Sementara itu, Ketua Panitia Bonataon PATAMBOR Jabodetabek, Ir Daulat Manurung mengawali sambutan dengan mengajak seluruh yang hadar untuk berterima kasih kepada Tuhan. “Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih yang oleh kasih karunia-Nya kita ada sebagai mana ada hingga hari ini. Membangun menjalin dan memelihara tali persaudaraan pomparan ni Raja Toga Manurung dohot Boruna khususnya se Jabodetabek, khusus sebagaimana pedoman leluhur kita
‘Manurung sipolin-polin sisada anak sisasa boru.’ Membangun marga Manurung menjadi tujuan sedemikian sehingga keluarga besar Manurung, kekeluargaan Manurung menjadi cita-cita, kerinduan dan kebanggan pada bidang sosial budaya maupun berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Dia juga menekankan, agar seluruh keturunan Manurung untuk saling mendukung “marsiamin-aminan marsitungkol-tungkolan songon suhat di Robean” di dalam Kasih. “Kita tidak bisa hidup sendiri. Atas nama panitia kami menyampaikan banyak terima kasih kepada untuk semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu,” tambahnya lagi.
Mengakhir sambutannya, dia menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh panitia untuk terlaksananya acara Pesta Partangiangan Bona Taon ini, last minute tidak kendor. “Tidak ada gading yang tak retak, kami menyadari baik secara pribadi maupun secara tim kepanitiaan jauh dari kata sempurna, maka pada kesempatan ini kami atas nama panitia mohon dibukakan pintu maaf,” ujarnya mengakhiri sambutan.
Sambutan dan Maminta Tua ni Gondang disampaikan Kompol Robinson Manurung SH sebagai Ketum PATAMBOR Jabodetabek. Sebelum Maminta Tua ni Godang dia menyampaikan sambutan, dengan sikap mendukung sepenuhnya upaya-upaya yang sudah dilakukan, baik itu tim baik perorangan untuk mempersatukan. “Sikap saya sebagai ketua PATAMBOR wilayah Jabodetabek saya mendukung upaya-upaya yang sudah dilakukan perorangan maupun tim untuk mencapai semangat persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Selama lima tahun ini kepemimpinan di PATAMBOR Indonesia terbagi dua. “Puji Tuhan apa yang kita lihat apa yang kita saksikan luar biasa yang hadir, maupun meriah, semangat, mudah-mudahan semangat anggota PATAMBOR Jabodetabek ini bisa memotivasi untuk mempersatukan kembali PATAMBOR Indonesia, itu harapan saya,” tambahnya.
“Ke depan agar pungguan dua organisasi Manurung bisa bersatu, memang dari pertama kami memimpin PATAMBOR Jabodetabek ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menggabungkan atau menyatukan PATAMBOR ini menjadi satu, tetapi mungkin belum terlaksana, biarlah waktu yang menjawab, yang penting kami tidak pernah menyerah untuk berbuat agar PATAMBOR ini bisa jadi satu ke depan, sehingga punguan ini menjadi punguan yang besar dan punguan yang penuh dengan kasih,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Ketua PATAMBOR Indonesia Mayor Jenderal TNI (Purn.) Timur Parlindungan Manurung, S.H., M.H. menyebut, sebenarnya dirinya menjabat ketua PATAMBOR untuk menggantikan Aminuddin Manurung, yang saat itu ketua, baru menjabat selama satu tahun, meninggal.
“Oleh karena itu kita cari ketua yang dapat menggantikan beliau, dari siangkangan, dari siangkangan tidak ada yang bersedia, dari sipetonga tak ada yang bersedia, dan dari siudan tidak ada yang bersedia. Akhirnya, saya dipaksa jadi ketua,” ujarnya menjelaskan, dalam tanda petik, dipaksa oleh tua-tua untuk menjadi ketua PATAMBOR Indonesia, menggantikan Aminudin Manurung yang meninggal.
“Setelah saya berjabat, saya berusaha melaksanakan tugas yang diberikan kepada saya yaitu; untuk melakukan persatuan kembali dari perpecahan itu; tahun pertama saya sudah ketemu dan kemudian ada beberapa kali lagi upaya-upaya, tetap banyak sekali syarat-syaratnya yang tak mungkin kita penuhi, padahal kita maunya setara,” tambahnya lagi.
Artinya, bahwa harus sepakat setara untuk melakukan perdamaian itu, jadi dari beberapa kali upaya-upaya perdamaian selalu ada saja yang tak disepakati, kita sudah merendahkan diri serendah-rendahnya, tetapi jika tak ada saling menghargai, sulit terjadi persatuan.
Acara puncak adalah manortor diikuti undian door price, manorto per wilayah; Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Bekasi, Bogor, Tangerang. Penutupnya manortor dari anak-anak dan naposo bulung, dan tortor boru. (Hojot Marluga)