Dr. Drs. Nikson Nababan, M.Si: Pembangunan Berbasis Data Desa Presisi dan Akuntabel Demi Pembangunan
Suaratapian.com-Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan resmi bergelar doktor pemerintahan dari Sekolah Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jakarta selesai ujian disertasi. Nikson lulus dengan predikat sangat memuaskan. Pengangkatannya dengan gelar doctor tersebut dibacakan langsung Wakil Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Dr Hieronimus Rowa, M.Si. Selesai sidang ujian disertasi pada, Senin, 12 Januari 2023. Bertempat di Gedung Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan.
Gagasannya dalam disertasinya membangun desa berbasis data, budaya unggul pertanian dan pariwisata yang dipaparkan dari hasil penelitian disertasi dengan judul: “Perencanaan Pembangunan Berbasis Data Desa Presisi Di Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara.” Menurut Nikson, pembangunan berbasis data desa presisi dengan data dan informasi yang akurat, valid dan akuntabel demi ketercapaian tujuan sasaran pembangunan yang didukung kebijakan prinsip satu data Indonesia.
“Menimbang memperhatikan semua prestasi akademik yang dicapai dengan ini, dengan nilai indeks prestasi sangat memuaskan. Mulai hari ini Senin, 12 Juni 2023 pukul 11.00 WIB. Sejak ini promovendus bisa memakai gelar doktor yang ditempatkan di depan nama promovenus. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini mewakili Rektor Institut Pemerintah Dalam Negeri pertama kali Doktor dan merupakan lulusan program Doktor Institut Pemerintah Dalam Negeri yang ke 206,” ujar Pejabat Kemendagri asal NTT, ini.
Selesai wakil rektor menyampaikan sambutan, atas resminya Dr. Drs. Nikson Nababan, M.Si, bergelar doctor. Dilanjutkan pidato pengukuhan dilanjutkan Nikson Nababan menyampaikan sambutan. “Gelar doktor yang disematkan hari ini hanya sedikit dari pengetahuan yang tak terbatas, mudah-mudahan dapat menjauhkan saya dari kesombongan.”
“Disertasi ini hampir saja tak selesai disebabkan berbagai kendala, sampai saat itu justru berasal dari diri sendiri. Kendala itu adalah membagi waktu cukup mungkin di tengah kesibukan sebagai kepala daerah sebagai pengurus partai dan organisasi-organisasi masyarakat,” ujarnya.
Namun, sekalipun kendala itu pada ujungnya Nikson dapat menyelesaikan dengan baik, yang tak kalah menantang adalah mengelola benturan pikiran, antara anggota tim promotor dengan tim, pembelaan berada di tengah lalu lintas pikiran, membuat Nikson terkadang merasa dilema.
“Saya membutuhkan masukkan kritikan dan saran, disadari dibutuhkan upaya selektif agar tak menabrak bagian terpenting yang justru menjadi gagasan dan untuk semua kerja akademik semacam ini, rupanya membutuhkan kesabarannya dalam Kitab Yakobus 1 ayat 19-20 mengingatkan saya, untuk lebih banyak mendengar dibandingkan berbicara dan jangan mudah marah, karena marah itu tidak menghasilkan apa-apa,” ujar Bupati Tapanuli Utara 2 periode ini.
Dia menjantkan, “Saya yakin bahwa disertasi ini adalah buah dari kesabaran itu. Disertasi dengan judul Perencanaan Pembangunan Berbasis Data Desa Presisi di Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara, dimulai dengan semangat sekaligus kegelisahan semangat itu adalah keinginan buat saya untuk melakukan perubahan sebagai kepala daerah,” sebutnya.
Kehendak untuk merevitalisasi menurt Nikson, adalah pengalaman yang diperoleh sebagai badan masukan pada level nasional dari kondisi yang telah menuju jejak semangat, dan kegelisahan itu dibangun oleh pencerahan yang datang dari hasil integrasi dengan para pemangku kebijakan.
“Interaksi yang panjang telah mengantarkan saya pada saat ini untuk mengembangkan data presisi menjadi bahan baku disertasi melalui pengalaman lapangan, dapat dipertemukan dengan kajian akademik di level disertasi ini, terinspirasi dari kebijakan pembangunan nasional pertama Indonesia yang digagas oleh Presiden pertama, Soekarno,” jelasnya lagi.
Selanjutnya Prof. Dr. Drs. H. Khasan Effendy, M.Pd selaku promotor juga menambahkan tanggapan, “Sebagai promotornya dan sebagai sahabat juga sebagai guru, dihadapan kita ini sosok pimpinan yang punya potensi,” pujinya.
“Saya harus berbicara sebagai anak didik dari sobat tersebut menjelma menjadi satu aliran, bahwa kebenaran yang hakiki justru ada dalam roh,” ujar Prof. Dr. Drs. H. Khasan Effendy, M.Pd. (Hojot Marluga)