HKBP Distrik XIX Membantu Pemerintah Kota Bekasi Menangani Covid-19
suaratapian.com BEKASI-Mewabahnya virus corona disease 2019 atau Covid-19 yang menimpa Indonesia, bahkan seluruh dunia, tentu membutuhkan upaya dari semua pihak. Pemerintah dan masyarakat mesti bahu-membahu untuk memerangi wabah ini. Tentu disinilah peran gereja, gereja harusnya nyata berperan.
Karena itu, Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi, Pdt Banner Siburian bersama jajaran pendeta ressort di wilayah naungan gereja Distrik XIX Bekasi, sejak awal telah singap membentuk tim dan mendirikan posko untuk pengumpul Donasi Peduli Bantuan Medis Atasi Covid-19. Wujud dari perannya itu, hari ini, Sabtu, (2/5/20) HKBP Distrik XIX Bekasi menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada pemerintah Kota Bekasi sebagai pengendali Gugus Tugas Covid-19 Kota Bekasi. Bertempat di Stadion Patriot Candrabhaga, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat.
“HKBP Distrik XIX Bekasi membantu APD untuk sedikit meringankan pemerintah, membantu APD bagi tenaga medis di Kota Bekasi,” ujar Pdt Banner Siburian MTh, Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi saat menyerahkan. Penyerahan diterima secara simbolis oleh sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Sumpomo Brama. Disaksikan langsung oleh H. Abdul Manan, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) yang juga Ketua Pelaksana Tim Pengumpulan Sumbangan Penanganan Covid-19 Kota Bekasi. Dalam acara penyerahan APD tersebut, Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi berhalangan hadir oleh karena tugas lain.
“Saya berterimakasih untuk Praeses. Apa yang diberikan HKBP sudah pasti bermanfaat membantu pemerintah terutama pelindung diri bagi tenaga medis. Sekali lagi sebagai FKUB Kota Bekasi saya berterimakasih atas inisiatif dari HKBP untuk membantu,” ujarnya. Mantan anggota TNI ini juga mengatakan, masih terus menggalang sumbangan dari masyarakat dan dari lintas agama-agama yang ada di Kota Bekasi. “Mudah-mudahan bantuan ini dapat membantu dan mempercepat penanganan Covid-19,” ujarnya.
Adapun yang diserahkan Praeses, bantuan untuk penanganan tenaga medis untuk mengatasi virus corona atau Covid-19 ini berupa APD; baju coverall disposible 300 pcs, surgecal disposible 310 pcs, masker KN 95 300 pcs, face shield tanpa helm 200 pcs, gloves sarung tangan latex 500 pasang, hand sanitizer cair @ 500ml 24 botol, hand sanitizer gel @ 60 ml 100 botol.
Tetap berpengharapan
Ditanya pendapatnya soal kesiapsiagaan gereja untuk menghadapi wabah ini, Pdt Banner mengatakan, sejak dini, sejak covid-19 ini mulai mewabah, HKBP Distrik XIX Bekasi sudah mengkosolidasikan ke seluruh gereja-gereja di naungannya untuk membentuk tim dan posko. “Tugas utama tim dan posko untuk mengumpulkan sumbangan dan menyalurkan sembako ke jemaat-jemaat yang membutuhkan, dan termasuk masyarakat sekitar,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, “Kami sudah membuat bantuan empat tahap berjalan di gereja-gereja HKBP di Bekasi. Minggu ini dan minggu depan akan memasuki tahap kelima dan keenam. Tentu, selain jemaat, kami juga melihat bagian yang perlu dibantu adalah tenaga medis, karena masih minimnya persediaan alat-alat pengamanan diri bagi mereka. Atas hal itulah HKBP Distrik XIX Bekasi menggelar penyerahan APD saat ini.”
Praeses juga mengatakan, ke depan masih diupayakan untuk kembali mengumpulkan APD yang nantinya akan disalurkan di Kabupaaten Bekasi. Diharapkan dalam waktu tak terlalu lama bantuan APD ke Kabupaten Bekasi bisa disalurkan oleh Distrik XIX Bekasi. Saat penyerah APD itu, Praeses juga didampingi sejumlah staf dari kantor distrik dan sejumlah pendeta. Hadir juga Bendahara HKBP Distrik XIX Bekasi, St. DR. H.B. Sihotang.
Di akhir penyerahan APD tersebut, Pdt Banner juga menghimbau kepada jemaat HKBP di lingkungan Bekasi untuk tetap berpengharapan di tengah pandemi Covid-19. Sembari menghimbau agar jemaat tetap menjaga kesehatan fisik, namun tak lupa menjaga kesehatan mental, spiritual beribadah di rumah.
Walau jemaat masih tetap beribadah di rumah Kantor Distrik memfasilitas ibadah untuk bisa diikuti lewat youtobe, dan bahkan gereja-gereja lokal HKBP di Bekasi juga dihimbau membuat hal yang sama. Tentu, kita mengikuti himbauan pemerintah yang meminta, bekerja dan beribadah. Bahwa beribadah di rumah tidak mengurangi nilai spiritual atau kerohanian.
“Spiritualitas yang baik tentu bukan sekedar soal kerohanian, tetapi juga mental dan daya tahan untuk menghadapi kesulitan. Bentuk spritualitas juga nampak nyata dari kepedulian kepada sesama di masa-masa sulit, termasuk punya daya tahan dan tetap berpengharapan di masa pandemi ini,” ujarnya. (HM)