Kecintaan Erwin TP Lumban Tobing pada Nahum Situmorang: Warisan Budaya Batak


Notice: Undefined index: margin_above in /home/suaratap/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsiocns_OnPosts.php on line 652

Notice: Undefined index: margin_below in /home/suaratap/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsiocns_OnPosts.php on line 653

suaratapian.com-Irjen. Pol. (Purn) Drs. Erwin TP Lumban Tobing, seorang tokoh senior kepolisian, lahir di Tarutung pada 13 Juni 1953. Menikah dengan Dewi N boru Hutabarat dan dikaruniai tiga putri: Mona, Moniq, dan Yosephine. Dua putrinya telah menikah dan memberinya empat cucu: Samuel, Deelisa, Kennard, dan Enzo. Menantunya, Tito Hutauruk, menjabat Kapolres Kota Prambumulih, Sumatera Selatan, dan Albert Sianipar. Hidupnya penuh warna. Irjen. Pol. (Purn) Drs. Erwin TP Lumban Tobing menorehkan karir gemilang dalam sejarah kepolisian Indonesia. Selain memimpin sebagai Kapolda Bangka Belitung, dia juga pernah menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Barat.

Selama karirnya, Erwin meraih berbagai penghargaan prestisius, antara lain Satya Lencana, sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusinya bagi negara. Penghargaan ini menambahkan kesan prestisius pada karirnya yang cemerlang.

Irjen Polisi (Purn) Erwin TP Lumban Tobing memiliki karir profesional yang cemerlang. Sebagai Komisaris PT Nusapati Prima, perusahaan tambang bauxite di Kalimantan Barat, dia menunjukkan kompetensinya dalam bidang bisnis sejak 2011. Selain itu, Erwin juga menjadi Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada periode 2015-2020 dan kemudian menjadi Wakil Ketua Umum pada periode 2020-2025 di bawah pimpinan Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko.

Di luar kesibukannya, Erwin aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pomparan Raja Jaejae Lumban Tobing dan sering memberikan ceramah di berbagai organisasi. Sebagai anggota jemaat HKBP Slipi, Jakarta Barat, Erwin juga terlibat dalam Full Gospel Businessmen’s Fellowship International.

Keterlibatan Erwin dalam organisasi olahraga juga patut dicatat. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Disiplin PSSI, yang mencakup Badan Yudicial PSSI, Komite Disiplin, Komite Banding, dan Komite Etik PSSI. Selain itu, Erwin juga aktif dalam komunitas pencinta Guru Nahum Situmorang.

Penghargaan Seumur Hidup untuk Nahum Situmorang

Nahum Situmorang, Maestro Musik Batak, kini berusia 116 Tahun. Tanggal 14 Februari, merupakan hari kelahiran Nahum Situmorang, komponis dan musisi Batak legendaris. Lahir pada 14 Februari 1908, Nahum dikenal atas karya-karyanya yang abadi, terutama lagu-lagu cinta yang masih populer hingga saat ini.

Untuk memperingati ulang tahun ke-115 Nahum, Nahum Situmorang Fans Club, yang dipimpin oleh Irjen Pol (Purn) Drs. Erwin TP Lumban Tobing, mengadakan “Malam Nahum Situmorang” di Hezron Resto, Cibubur, Jakarta Timur.

Acara itu merupakan lanjutan dari peringatan 110 tahun Nahum pada tahun 2018 yang diadakan di Anjungan Sumatera Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan sarasehan. Kegiatan ini menunjukkan penghormatan dan penghargaan atas kontribusi Nahum Situmorang dalam dunia musik Indonesia.

Lagi-lagi Irjen Polisi (Purn) Erwin TP Lumban Tobing, sosok inspiratif yang selalu menekankan pentingnya menghargai dan mengingat kontribusi orang lain. Melalui pernyataannya, Erwin Tobing mengajak kita merefleksikan peran serta semua individu dalam kehidupan.

“Saya masih ingat saat tahun 60-an, orang tua saya membawa saya mengunjungi beliau saat sakit di Rumah Sakit Umum Pringadi, Medan. Karya-karyanya tetap abadi dan menjadi inspirasi bagi generasi. Semoga warisannya terus menginspirasi,” ujarnya.

Komponis Legendaris di Balik Sejarah

Nahum Situmorang, pencipta lagu yang menggetarkan jiwa, dikabarkan pernah berlomba dengan WR Supratman menciptakan lagu kebangsaan. Meskipun karyanya tidak terpilih sebagai lagu kebangsaan, syairnya tetap mempesona.

Bagi, Irjen. Pol. (Purn) Drs. Erwin TP Lumban Tobing sosok Nahum Situmorang mencerminkan semangat nasionalisme yang kuat. Kontribusinya terhadap sejarah musik Indonesia layak diapresiasi. Mungkin sudah saatnya kita mengusulkan gelar Pahlawan Nasional bagi beliau sebagai pengakuan atas dedikasi dan sumbangsihnya bagi bangsa.

Baginya, Nahum Situmorang: saatnya diakui sebagai Pahlawan Nasional. Dasarnya, Nahum Situmorang, komponis legendaris pencipta lagu-lagu kebangsaan, layak mendapat pengakuan sebagai Pahlawan Nasional. Kontribusinya terhadap sejarah musik dan perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat signifikan.

Namun bagi Erwin untuk mewujudkan penghargaan ini, diperlukan tim kerja yang terdiri dari keluarga, cucu-cucu, dan pemerhati sejarah untuk mengumpulkan dokumen dan memperjuangkan gelar tersebut. Pemerintah perlu mempertimbangkan kontribusi Nahum Situmorang dan memberikan pengakuan yang setimpal.

“Bagi masyarakat Batak, warisan Nahum Situmorang butuh pengakuan. Keluarga dan masyarakat Batak merasakan kebanggaan atas kontribusi Nahum Situmorang dalam sejarah musik Indonesia. Meskipun Yayasan Nahum Situmorang sudah ada, keluarga dan masyarakat menyadari pentingnya mengakui warisan ini sebagai milik bersama, bukan hanya keluarga,” sebutnya.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama untuk melestarikan dan mempromosikan karya-karya Nahum Situmorang, serta memperjuangkan pengakuan sebagai Pahlawan Nasional. Disinilah Irjen Polisi (Purn) Erwin TP Lumban Tobing berkontribusi besar dalam mengenang dan mengangkat kembali nama Nahum Situmorang dengan menjadi pembina Nahum Situmorang Fans Club. Melalui fans club ini, Erwin TP Lumban Tobing mengajak masyarakat untuk mengingat dan menghargai karya-karya Nahum Situmorang, komponis legendaris asal Batak.

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan “Malam Nahum Situmorang” di Hezron Resto, Cibubur, Jakarta Timur, untuk memperingati ulang tahun ke-115 Nahum Situmorang. Irjen Polisi (Purn) Erwin TP Lumban Tobing begitu bersemangat mengangkat Nahum Situmorang karena ingin melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Batak, serta mengenang kontribusi Nahum Situmorang sebagai komponis legendaris Batak.

Lagi-alagi Erwin sendiri merasa bangga dengan warisan budaya tersebut. Melalui Nahum Situmorang Fans Club yang dipimpinnya, Erwin mengajak masyarakat untuk mengingat dan menghargai karya-karya Nahum Situmorang. (Hojot Marluga)

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

3 × 4 =