Pesan Dari Ketua Umum Lumban Gaol di Bona Taon Paranjak Ulubalang 2025


Notice: Undefined index: margin_above in /home/suaratap/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsiocns_OnPosts.php on line 652

Notice: Undefined index: margin_below in /home/suaratap/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsiocns_OnPosts.php on line 653

Suaratapian.com-Pesan yang inspiratif dari Ketua Umum Raja Lumban Gaol Se-jabodetabek dan Indonesia, Ir. Ernist M Lumban Gaol, tentang pentingnya berbagi sumber daya dan menghilangkan sekat-sekat dalam kehidupan. Di era disruptif ini. “Kita harus siap beradaptasi dan berbagi untuk mencapai kesuksesan.” Dia mencontohkan, yang menarik tentang konsep berbagi sumber daya adalah bisnis peternakan pinahan, di mana pemilik hewan hanya mendapatkan 40% dari hasil, sedangkan pengelola mendapatkan 60%. Ini menunjukkan bahwa kita harus pandai mengemas dan membranding produk kita untuk mencapai kesuksesan. Di era disruptif ini, menurutnya, kita menyaksikan perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pangan. Contohnya adalah munculnya organic food dan natural food, yang kemudian berkembang menjadi produk-produk sains seperti GMO (Genetic Modified Organism).

Namun, perubahan ini tidak selalu diterima dengan baik oleh semua pihak. Contohnya adalah kasus golden rice di Filipina, yang dikembangkan oleh peneliti untuk meningkatkan kandungan betakarotine dan vitamin A. Namun, kelompok tani konvensional merusak tanaman itu karena menganggap produk ini akan merusak masa depan kehidupan.

Dalam era now, kita harus mengakui bahwa baik penikmat organic food maupun natural food sama-sama benar. Namun, kita juga harus mengakui bahwa teknologi dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan. Contohnya adalah kasus tembok Berlin, yang runtuhnya menandai berakhirnya era komunisme dan dimulainya era pasar atau kapitalisme.

Partangiangan Bona Taon Lumban Gaol Paranjak Ulubalang Dohot Boruna Se-Jabodetabek

“Vietnam adalah contoh negara yang tidak ingin disebut sebagai negara kapitalis, sosialis, atau komunis, tetapi lebih memilih untuk disebut sebagai negara dengan mekanisme pasar dibawah pengawasan pemerintah. Ini menunjukkan bahwa kita harus fleksibel dan adaptif dalam menghadapi perubahan zaman,” ujar Ernist lagi.

Filsafat Vietnam memiliki akar yang kuat dalam tradisi pemikiran orang Viet, yang dipengaruhi oleh filsafat Konghucu, agama lokal Vietnam, dan juga oleh filsafat Barat seperti Prancis, Marxis, dan Katolik.

Dalam konteks era disruptif dan sharing resources, kita dapat mempelajari beberapa hal dari filsafat Vietnam. Pertama, menurut Ernist, pentingnya berpikir positif dan tidak terlalu mengandalkan pada satu kebenaran. Kita harus terbuka pada berbagai perspektif dan warna, bukan hanya hitam-putih.

Kedua, kita harus belajar untuk tidak selalu bersuara keras, tetapi juga untuk mendengarkan dan memahami orang lain. Ini penting dalam era disruptif dan sharing resources, di mana kita harus bekerja sama dan berbagi sumber daya untuk mencapai kesuksesan.

Dalam konteks masyarakat Batak, kita dapat mempelajari dari tarombo atau silsilah marga Lumban Gaol, yang menunjukkan pentingnya kekerabatan dan kerjasama antar marga.

Ir. Ernist Marojahan Lumban Gaol; “Kebijaksanaan Hidup: Empat Prinsip untuk Menghadapi Tantangan”

Jadi, bagaimana kita sebagai keturunan Lumban Gaol dan Paranjak mengambil sikap dan peran di era disruptif dan sharing resources ini? Kita harus tetap berpegang pada nilai-nilai tradisional kita, seperti kekerabatan dan kerjasama, tetapi juga harus terbuka pada perubahan dan inovasi. Kita harus belajar untuk berbagi sumber daya dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai kesuksesan.

Empat Prinsip Hidup yang Bijak

Dalam perjalanan hidup, Ernest menekankan, kita harus selalu berhati-hati dan bijak dalam menghadapi berbagai situasi. Berikut adalah empat prinsip hidup yang bijak:

  1. Jangan terlalu yakin dan berani jika tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Kita harus selalu rendah hati dan terbuka pada pengetahuan baru.
  2. Jangan terlalu suka dan senang, karena hal ini dapat membuat kita kecewa. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi biasa-biasa saja dan tidak terlalu terpengaruh oleh emosi.
  3. Jangan hanya berpikir secara linier dan menganggap bahwa segala sesuatu harus berjalan secara sederhana. Kita harus selalu terbuka pada kemungkinan-kemungkinan baru dan tidak menganggap bahwa sesuatu yang tidak biasa adalah kesalahan.
  4. Jangan menganggap bahwa outlier atau hal-hal yang tidak biasa adalah kesalahan. Kita harus selalu berusaha untuk memahami dan belajar dari hal-hal yang tidak biasa, karena hal ini dapat memberikan kita wawasan yang sangat penting.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip hidup yang bijak ini, kita dapat menjadi lebih bijak dan sukses dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Maju terus Lumban Gaol, maju terus Paranjak Ulubalang! (Hojot Marluga)

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

seven + eight =