BATAK CENTER: Melestarikan dan Mengembangkan Budaya Batak di Era Modern
Gerakan Kebudayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Batak
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, menyampaikan sambutan dengan mengucapkan selamat dan dirgahayu kepada BATAK CENTER yang telah menjadi pusat gerakan kebudayaan dan pemberdayaan masyarakat Batak. Menteri Fadli Zon juga menekankan pentingnya kebudayaan dalam membangun karakter bangsa dan fondasi masa depan. Dia berharap BATAK CENTER dapat terus berkontribusi dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Batak, serta mempromosikan nilai-nilai luhur kebudayaan Batak dan Nusantara.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, (tautan tidak tersedia), menyampaikan bahwa keragaman budaya Indonesia adalah mega diversity yang luar biasa. Dia menyebutkan bahwa terdapat 2.213 warisan budaya tak benda yang telah tercatat di Kementerian Kebudayaan, namun potensi sebenarnya mencapai 50.000 sampai 60.000 warisan budaya tak benda. Menteri Fadli Zon juga menekankan pentingnya budaya sebagai pengikat bangsa dan negara, serta mengapresiasi keberagaman budaya Batak yang terdiri dari enam puak dengan ekspresi budaya yang sangat kaya.

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dengan 2.213 warisan budaya tak benda dan 228 cagar budaya yang telah tercatat. Namun, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengakui bahwa masih banyak warisan budaya yang belum terdata. Indonesia baru menginskripsikan 16 warisan budaya ke UNESCO. Untuk meningkatkan pengakuan internasional, Indonesia dapat memanfaatkan proses nominasi bersama atau “join nomination” seperti yang dilakukan pada pengajuan kebaya sebagai warisan budaya tak benda bersama dengan Brunei Darussalam, Thailand, dan Malaysia.
Kekayaan Budaya Indonesia: 1340 suku bangsa, 718 bahasa, 2.213 warisan budaya tak benda, 228 cagar budaya. Karena itu, dia menyebut budaya dapat menjadi “soft power” untuk meningkatkan citra dan pengaruh Indonesia di dunia. Budaya dapat menjadi aset nasional yang berkelanjutan, tidak seperti sumber daya alam. Budaya dapat memperkuat identitas nasional dan kebanggaan Masyarakat.
Hadir juga Irjen (Inspektorat Jenderal) Kebudayaan, Ibu Luciana, merupakan salah satu tokoh penting dalam Kementerian Kebudayaan. Sebagai Irjen, Ibu Luciana bertanggung jawab untuk mengawasi dan memastikan bahwa kegiatan kebudayaan di Indonesia berjalan sesuai dengan kebijakan dan regulasi yang berlaku. Dengan pengalaman dan keahliannya, Ibu Luciana dapat membantu meningkatkan kualitas dan efektivitas program kebudayaan di Indonesia.
Acara ini berlangsung dengan meriah. Setelah sambutan dari Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada penerima apresiasi. BATAK CENTER juga memberikan pelakat kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon sebagai bentuk penghargaan atas dukungannya terhadap kebudayaan Indonesia. Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama.
Yang Mulia Brigjen (Pol) Dr. A Maparesa, M.M., MSI, Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), juga memberi sambutannya. FSKN adalah organisasi yang didirikan pada tahun 2006 dan telah berbadan hukum berdasarkan Akta Notaris nomor 01 tanggal 6 Juni 2017. FSKN memiliki visi menjadi organisasi sebagai mitra strategis pemerintah dan komponen bangsa lainnya dalam pelestarian, pengembangan, dan pemajuan kebudayaan yang berbasis nilai-nilai keraton nusantara. Misi FSKN adalah sebagai wadah untuk terjalinnya kerja sama antar keraton, kerajaan, lembaga adat, masyarakat adat, trah keraton, penggiat budaya, dan seluruh pihak yang peduli untuk menjaga, merevitalisasi, melestarikan, mengembangkan, dan memajukan adat, tradisi, seni, dan nilai-nilai budaya berbasis keraton. FSKN telah melakukan berbagai kegiatan, termasuk mengikuti diklat Pancasila dan konstitusi, kirap agung Asia Afrika, festival keraton, dan kunjungan silaturahmi ke berbagai keraton dan kerajaan di Indonesia.
“Saya ingin mengajak Anda semua untuk memahami hakikat kata bangsawan. Bangsawan bukan hanya tentang gelar atau keturunan, tetapi tentang siapapun yang peduli terhadap bangsanya dan masyarakatnya. Saya ingin memperkenalkan beberapa tamu kehormatan yang hadir di acara ini, termasuk Sultan Indragiri, Pangeran Ratu Kertanegara dari Kerajaan Matan, Firman Mudafarsyah dari Kesultanan Ternate, dan beberapa lainnya. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kebudayaan dan Ketua Umum Batak Center atas kehadiran dan dukungan mereka,” ujar Yang Mulia Brigjen (Pol) Dr. A Maparesa, M.M., MSI, Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara.