Biden akan Bacakan Eulogi untuk Jimmy Carter
JAKARTA, Suaratapian.com-Selalu menarik membaca berita tentang Jimmy Carter, presiden Amerika Serikat yang justru lebih dicintai rakyatnya setelah ia jadi mantan. Ia adalah anak petani yang naik ke kursi nomor satu negara adi daya berbekal nama yang tidak terlalu dikenal, dan proses nominasinya menerobos kemapanan elit Partai Demokrat AS.
Ia dinilai sebagai presiden yang gagal. Ia hanya menjabat satu periode, dan kalah telak oleh Ronald Reagan dari Partai Republik, mendatangkan luka yang dalam bagi kalangan Demokrat hingga bertahun-tahun elit partai itu menjaga jarak darinya.
Namun sebagai manusia, ia dipandang salah satu presiden paling genuine, karakternya tidak pernah berubah sejak dulu, seorang humanis luar dan dalam, pembaca karya-karya sastra yang tekun, mengajar sekolah minggu sejak muda dan bahkan sesekali masih melakukannya di usia tuanya. Carter Center yang ia bangun sebagai organisasi kemanusiaan pasca lengser, telah menjangkau berbagai belahan dunia, menunjukkan wajah Carter yang sejati, pemimpin orang biasa, versi pria dari Bunda Teresa.
Beberapa waktu lalu ia masuk rumah sakit. Saat ini dirawat di rumahnya di Georgia. Usianya kini 98 tahun.
Beberapa anggota keluarganya telah cukup terbuka berbicara tentang rencana pemakamannya bila ia meninggal. Upacara kenegaraan pemakamannya diharapkan akan diadakan di Washington D.C, sedangkan acara penguburan untuk keluarga akan diadakan di Plains, kampung halamannya.
Presiden Joe Biden mengatakan baru-baru ini ia mengunjungi Carter. Menurut dia, Carter meminta dirinya untuk membacakan eulogi pada saat pemakamannya. Sesudah mengatakan itu, Joe Biden merasa bersalah, “Ups, saya seharusnya tidak memberitahukan hal itu.”
Biden, 80 tahun sekarang, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Carter. Ia senator pertama yang menyatakan dukungan bagi pencalonan Carter pada tahun 1976. Dan tampaknya tidak ada yang lebih layak dari dirinya memberi kata-kata terakhir resmi pada pemakaman Carter kelak.
AS memiliki tradisi yang indah dalam pemakaman mantan presiden. Setidaknya dalam beberapa kali peristiwa. Presiden Clinton menyampaikan eulogi pada pemakaman Richard Nixon, seorang Republik, yang kontroversial. Pada tahun 2007, Carter menyampaikan eulogi pada pemakaman Gerald Ford, seorang Republik yang dikalahkannya pada tahun 1976.◾
Eben E.Siadari, penulis, anggota Forum Jurnalis Batak