Dr. Nelson Simanjuntak SH, MSi: HKBP Mutlak Lakukan Rekstrukturisasi Kelembagaan/Organisasi


Notice: Undefined index: margin_above in /home/suaratap/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsiocns_OnPosts.php on line 652

Notice: Undefined index: margin_below in /home/suaratap/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsiocns_OnPosts.php on line 653

3.            Penjemaatan/Service

Penjemaatan atau pelayan jemaat ini sangat berkaitan dengan faktor nomor 2 di atas. Seorang pelayan gereja (pendeta) harus memahami karakteristik dari jemaat suatu wilayah yang dilayaninya. Misalnya, kalau jemaat mayoritas petani, berkebun, minimal pendetanya juga harus dibekali sedikit ilmu  pertanian atau perkebunan. Harus diberlakukan system punish and reward. Bagi pendeta yang berprestasi diberi penghargaan dan pendeta yang melanggar aturan didegradasi dan diberi sanksi tegas.

4.            Beneficiaries/Pangomoan

Sebagai lembaga keagamaan, bisakah HKBP mencari kentungan dari usahanya sendiri? Tentu bisa dan inilah salah satu sumber pemasukan yang diharapkan bisa menghidupi HKBP selain dari kolekte persembahan di gereja. Ada banyak bidang di HKBP yang dijadikan bisnis sistem. Nelson mencontohkan HKBP punya percetakan di Pematangsiantar, yang fungsinya hanya untuk mencetak kalender dan almanak HKBP, kenapa ini tidak dimanfaatkan menerima orderan luar. Misalnya kenapa HKBP tidak mencoba mencetak Alkitab/Bible sendiri, jadi tidak lagi mengorder alkitab lewatLIA (Lembaga Alkitab Indonesia), membuat media cetak sendiri yang dijual ke seluruh jemaat dengan harga terjangkau. Punya RS HKBP Balige yang kini nasibnya tidak jelas. Disinilah perlunya bidang Litbang ( Penelitian dan pengembangan) HKBP melakukan penelitian/survei.

Nelson juga mempertanyakan kenapa selama ini pimpinan HKBP tidak pernah terpikir untuk menjadikan Kantor Pusat HKBP sebagai lokasi wisata. Artinya, kantor pusat HKBP yang ada di Pearaja, Tarutung bisa dipermak sebagai lokasi wisata, disana dibuat sejarah dan pernak Pernik HKBP yang pernah ada, bukan mustahil jemaat HKBP di seluruh dunia datang kesana untuk berdarmawisata kesana. Kita lihat misalnya Vatican, kantor  Paus, bisa didatangi ribuan turis dari berbagai penjuru dunia, begitu juga kuil Taj Mahal di Agra, India, Lenteng Budda raksasa di Bangkok dan lain sebagainya.  Di samping itu HKBP juga bisa menginisiasi Wisata Safari, seperti safari hewan liar di Afrika. Tinggal menyediakan lahan kosong di tanah Batak, jika lahannya tersedia investor tidak akan sulit ditarik. Kerjasamanya harus saling simbiosis mutualisme, menguntungkan keduabelah pihak. Landasan hukumnya sudah diatur dalam PP No.28/2018. Jika sektor bisnis ini bisa dikelola secara professional, maka HKBP tidak perlu lagi melakukan permohonan bantuan jemaat menalangi tunggakan dana pensiun dari para pendeta HKBP, karena pemasukan ada HKBP akan terjamin.

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

5 × 3 =