Ephorus Hadir Di Perayaan Puncak Tahun Kesehatian HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Dan Mendengungkan Pentingnya Sentralisasi Keuangan

Suaratapian.com-Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar hadir di ibadah dan perayaan puncak Tahun Kesehatian HKBP Distrik VIII DKI Jakarta. Bertempat di Gedung Sopo Godang, Sopo Marpingkir, Pulo Gebang, Jakarta Timur, pda Senin, 14 November 2022. Di perayaan menghadirkan banyak hiburan, selain tortor dari kaum parompuan juga dilayani artis terkenal Viktor Hutabarat dan Deasy Natalina Sitorus, artis penyanyi Batak yang juga piawai menjadi pembawa acara.

Khotbah dilayankan Ephorus yang diambil dari Pilipi 2:2, dalam khotbahnya menyampaikan makna “pronetein” atau pertama, utama. Ephorus menyebut, khotbah yang disampaikannya sama seperti khotbahnya di pembukaan awal Tahun Kesehatian ini, bahwa makna ajakan firman Tuhan dalam surat Paulus ke jemaat Pilipi, agar sehati sepikir dalam kasih Kristus.

Di sela-sela pelayanan Ephorus, SuaraTapian mewawancara tentang sentralisasi keuangan HKBP. Ephorus menyebut, banyak hal yang dikerjakan kalau bersama-sama sehati menanggung beban bersama. Hal itulah yang selalu ditekankan Pdt. Dr. Robinson Butarbutar, ephorus HKBP ke-17 ini. Tahun Kesehatian juga kaitannya dengan sentralisasi keuangan HKBP yang telah lama digodok, dan akan mulai diberlakukan Januari 2023 nanti. Sebenarnya, gagasan sentralisasi keuangan ini sudah ada sejak tahun 2002, tetapi baru di tahun 2022 diputuskan, diberlakukan.

Ephorus menyebut, sekarang dengan kesehatian, mereka memikirkan kepentingan bersama untuk melakukan segala sesuatu yang dicita-citakan, baik oleh Gereja HKBP. “Sebelumnya HKBP terlalu memikirkan lokal, sehingga dampaknya ke provinsi, dampaknya untuk nasional dan dampaknya untuk dunia. Terlalu dibatasi oleh lokal. Nah kita dengan sehati sekarang dan sepikiran, kita akan melakukan sesuatu bersama untuk tujuan yang lebih besar,” sebut Ephorus.

Ephorus menambahkan, hal itu dilakukan dengan suatu sistem dimana pendapatan atau persembahan dari seluruh HKBP itu yang ada 100% dari 11 persembahan setiap minggunya, 55% daripadanya diberikan ke sentral dengan kita sebut sentralisasi keuangan, sehingga dari sentral ini kita bisa menjangkau jemaat-jemaat yang ada di daerah-daerah, di mana kemampuan ekonomi dari warganya, tidak sekuat dari yang lain, sehingga mereka tidak dapat mendatangkan pelayan sebelumnya.

Sekarang dengan Sentralisasi Keuangan, maka HKBP akan bisa melayani jemaat-jemaat yang jauh yang di pedalaman, yang tidak punya kemampuan ekonomi. Jadi mereka kita bisa kirimi pelayan, tanpa mereka harus membiayai dia. Oleh karena seluruh HKBP bersama-sama membiayainya.

Ephorus juga menambahkan, itulah kekuatan dari kesehatian ini, dan itu puncaknya, ditetapkan di Sinode Godang Oktober tanggal 24 sampai 27 yang lalu, dengan mengatakan, kita mulai satu Januari 2023 melaksanakan sentralisasi keuangan, karena sebelumnya 30 tahun yang lalu, sudah sering ini dicanangkan diputuskan berkali-kali oleh Sinode Godang, tetapi tidak pernah dilaksanakan. Gereja-gereja lain yang mendengar ide yang bagus itu telah melaksanakannya. Tetapi HKBP belum berani melakukannya.

Tentu dalam membangun tata kelola yang baik sebagai upaya untuk penguatan kelembagaan HKBP dengan model sentralisasi keuangan ini sangat diharapkan bisa berhasil. Pentingnya sosialisasi ini didasarkan pada ketetapan rapat-rapat Praeses dan Rapat-rapat MPS HKBP sejak Januari 2021.

Dukungan datang dari St Ir Monang Rumapea, Komisi HAK PGIW DKI, yang juga salah satu pengurus Lansia Distrik VII Jakarta berharap agar sentralisasi HKBP tersebut berhasil dan bisa diterima seluruh gereja HKBP di mana pun, sebut Dewan Redaksi SuaraTapian dan juga salah satu Ketua Lokus Adat Budaya Batak, ini. (Maruap Sianturi)

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

three × three =