Ir. Dumasi Marisina Magdalena Samosir; Perempuan Batak Hebat, Lebih Mengutamakan Kuasa Tuhan

Suaratapian.com-Dumasi sosok perempuan hebat. Dia salah satu perempuan top di bisnis asuransi. Awalnya berkarier di bisnis asuransi tak pernah terpikir olehnya, tetapi jalan Tuhan, nyatanya itulah jalan hidup Dumasi. Tuhan memberi jalan berkarya di bidang asuransi. Di perusahaan asuransi dirinya menjabat Direktur Asuransi Sinar Mas. Memulai karier di asuransi sejak 1990, begitu lulusan teknik sipil Universitas Katolik Parahyangan. Perempuan kelahiran Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, 21 November 1964. Dia punya segudang prestasi. Sebut saja yang terbaru menerima penghargaan di ajang forum dan awarding Top 100 Most Outstanding Women 2022, di Solo, Jawa Tengah.

Selain dirinya, ada juga 99 wanita hebat dari industri jasa keuangan dan BUMN yang mendapat penghargaan serupa, termasuk diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida, Friderica Widyasari, Anggota Dewan Komisioner OJK terpilih periode 2022-2027 bidang edukasi dan perlindungan konsumen, serta Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti.

Dumasi disebut-sebut salah Satu Wanita Paling Berprestasi di Indonesia Top 100 Most Outstanding Women 2022. Penghargaan yang diberikan forum atau kumpulan leader wanita pilihan Infobank, mereka yang mendapat penghargaan dan pengakuan itu karena dinilai berpengaruh terhadap industri atau lingkungannya.

Ir. Dumasi Marisina Magdalena Samosir nama lengkap perempuan entrepreneur ini, sebelum bergabung dengan PT Asuransi Sinar Mas (ASM), lulusan teknik sipil Universitas Katolik Parahyangan tersebut sempat bekerja di perusahaan kontraktor.

Namun, dia mencoba kemampuan dan melihat tantangan saat melamar ke program Management Development Program (MDP) di ASM. Menjejakkan kaki di dunia asuransi, dia mendapatkan inspirasi bahwa industri asuransi berkaitan dengan beragam ilmu dan dapat diaplikasikan dengan bermacam aspek.

“Saya bekerja di perusahaan asuransi adalah bentuk dari pelayanan saya kepada teman, lebih kepada kita bekerja di sini sebagai pelayanan dan sebagai ibadah kita,” ujarnya.

Sebagai pemimpin, dia memikirkan bagaimana performance dari karyawan-karyawan. Caranya, dia berdiskusi, menanyakan masalah yang dihadapi staf. Kalau sudah demikian, dia tahu memberi nasihat.

“Kita harus selalu berusaha untuk mengingatkan, memberi arahan, nasihat. Kita punya tradisi di asuransi sinar mas. Jadi kita selalu memulai hari kita dengan doa di seluruh Indonesia cabang-cabang kami di kantor pusat,” jelasnya lagi.

Dumasi sadar benar bahwa kehebatan dan kecekatan manusia itu luar biasa. Tetap,  itu pun tak ada apa-apanya jika tanpa kuasa Tuhan. Dia menyadari kuasa Tuhan. Maka cara terbaik berdoa senantiasa. Doa untuk berkomunikasi erat denganNya. Dumasi, orang yang selalu mengandalkan Tuhan.

Baginya, betapa doa membantu seluruh hal dalam hidup. Sebagaimana ungkapan Ora Et Labora, bekerja sambil berdoa. Sebab, jika sudah berdoa setengah pekerjaan sudah selesai. Maka sebelum bekerja dia pastikan terlebih dahulu, dia ajak staf, membentuk kelompok persekutuan doa.

“Kita mulai berdoa, mulai pekerjaan dengan doa. Nah dengan begitu hal-hal yang didoakan ada pokok doa yang disampaikan pasti setiap yang memanjatkan doa, juga mau meminta untuk kebaikan perusahaan. Ini untuk keselamatan para tertanggung kami pemegang polis kami,” ujar Dumasi pada satu wawancara dengan media.

Bagi Dumasi, dia tersemangati dan terbangkit semangatnya karena dia melihat staf berdoa. Baginya doa menjadi vital, vitamin mental. Justru dengan rajin berdoa banyak solusi yang terselesaikan.

Malah yang terjadi adalah dampaknya pertumbuhan perusahaan, luar biasa signifikan. Hal itu tak lepas dari kerja keras dari semua tim asuransi. Tentu seluruhnya karena perkenanan Tuhan, dan ditambah seluruh tim bahu-membahu untuk pertumbuhan perusahaan.

Pendiri Hotel Ayola Dolok Sanggul  ini memiliki kebiasaan yang tak biasa disandang para perempuan yaitu bermain golf. Tentang hal itu digelutinya, selain olahraga juga melatih feeling, melatih kepekaan dalam mengelola perusahaan. Juga tentu berkenalan dengan banyak orang. Tahun 1994, dirinya menikah dengan Eka Priadi Wongso. Eka keturunan Tionghoa, dan dari pernikahan itulah Dumasi banyak belajar tentang budaya Tionghoa.

Di keluarga Tionghoa dia banyak belajar. Dumasi sosok yang menghormati orangtua. Bukti bakti misalnya, ketika ibu mertuanya, Bun Chin Ngo (bisa ditonton di youtobe Dumasi Samosir Wongso berjudul “EULOGY dari anak pertama dan menantu Eka Priadi Wongso & Dumasi M M Samosir) meninggal, bagaimana narasinya tak dibuat-buat sangat hormat kepada orangtua.

Dumasi kecil bercita-cita jadi seorang dokter. “Waktu kecil sebenarnya saya bercita-cita untuk menjadi seorang dokter, tetapi ternyata ketika saya sudah lulus SMA, saya tidak diterima di kedokteran. Saya kuliah di Bandung di fakultas ekonomi,” sebutnya, mengenang awal dirinya kemudian memilih bidang lain.

Sejak menetapkan diri berkarier di asuransi, dan tersadarkan bahwa bisnis ini tidak main-main. Namun kegigihan dan konsistensinya berkarier di bidang asuransi 30-an tahun membawanya makin melihat bahwa pekerjaan apa pun yang kita geluti, ada passion, ada keterpanggilan dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh niscaya akan berhasil.

Ayahnya, Sahat Maulim Samosir sesungguhnya seorang pengusaha keminyan di Kabupaten Humbang Hasundutan. Dumasi kecil sebenarnya sudah terbiasa dan terlatih hidup percaya diri. Masih kecil sudah dibawa ayahnya jalan-jalan ke luar negeri. Tentu tentang sosok ayahnya, banyak nasihat dan daya juang ayahnnya yang dipelajari dan ditiru Dumasi. Pertama sebagai usahawan mandiri, kemudian soal etika dalam membangun relasi. Melatih diri untuk tulus berbuat, selalu rendah hati dan tak boleh sombong.

Intinya punya reputasi, dan berelasi baik dengan banyak orang lain. Sesungguhnya ajaran-ajaran universal yang diajarkan ayahnya, yang pastinya akan diterima dan berdampak bagi siapa saja yang menerapkannya. Dumasi menerapkan itu dalam kehidupannya, berjiwa wirausaha, dan berjuang gigih dan tulus mengerjakannya. Lalu, sabar dan tak boleh sombong, selalu rendah hati.

Awal-awalnya Dumasi bekerja dan berkarir di perusahaan asuransi, dan tak terlalu fokus, sempat di perusahaan kontraktor, kemudian mendalami dunia asuransi sampai mumpuni. “Bekerja di perusahaan asuransi itu sangat menantang, banyak sekali jalan yang baik yang akan kita hadapi. Maka akan bisa belajar banyak ilmu, dan bahkan juga bisa berkeliling dunia melalui pendidikan asuransi,” ujar ibu tiga anak; Michael, Michico, Ryutaro. Sosok perempuan hebat ini, tak kalah karena keadaan, tak kenyang karena pujian, dan tak terhina karena dihina. Itulah sosok Dumasi Samosir. (Hojot Marluga)

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

one × two =