Keberhasilan Toba Caldera: Ketua DPP KMDT Apresiasi Kerja Keras Semua Pihak
suaratapian.com-Dengan penuh sukacita dan kebanggaan, kabar bahagia datang dari Chile, tepatnya pada pukul 11.00 siang waktu setempat atau sekitar pukul 02.00 dini hari WIB. Toba Caldera UNESCO Global Geopark kembali menerima status Green Card, menandai kembalinya kawasan supervulkan ini dalam posisi keanggotaan penuh di jaringan UNESCO Global Geopark (UGGp). Pengumuman ini disampaikan secara resmi dalam Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network, yang dihadiri langsung oleh General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UGGp, Azizul Kholis.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Toba Caldera, tetapi juga bagi Indonesia, yang berhasil mempertahankan tiga geopark global kebanggaannya: Toba Caldera, Ciletuh Palabuhan Ratu, dan Rinjani. Momen ini menjadi tonggak penting yang membuktikan bahwa kerja keras, dedikasi, dan semangat kolaboratif semua pihak yang terlibat dalam pelestarian dan pengelolaan kawasan telah membuahkan hasil yang luar biasa. Dengan pencapaian ini, Indonesia semakin menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan geologi dan budaya yang dimiliki, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan warisan alam.
Tentu banyak pihak yang berkontribusi, tetapi salah satu adalah Komite Masyarakat Danau Tobat (KMDT) karena itu Tim BP Geopark berterimakasih kepada KMDT. “Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua Umum DPP KMDT, Abangda St. Edison Manurung, SH, MM, yang telah terus memotivasi dan mengawal kami sehingga Danau Toba kembali meraih Green Card. Kami masih membutuhkan bimbingan dari Ketua Umum. Semoga Ketua Umum dan keluarga selalu dalam keadaan sehat. Kami berdoa agar apa yang menjadi harapan dan doa Ketua Umum untuk Bona Pasogit dapat tercapai. Horas!” Demikian kata General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UGGp, Azizul Kholis.

Sementara itu, Ketua Umum DPP KMDT, St. Edison Manurung, SH, MM, menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam atas keberhasilan Toba Caldera UNESCO Global Geopark dalam menerima kembali status Green Card. Dia mengapresiasi kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat dalam proses ini, yang menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan dan mengelola kawasan Toba Caldera sebagai bagian dari warisan global.
“Selamat ya Tuhan itu maha baik Adinda GM berkat kerja sama Tim BP Geopark dan KMDT dan Pemorov Pemda 7 Kabupaten kita Dapat Meraih kembali Green Card,” tambah Edison.
Dengan diraihnya kembali status Green Card ini, St. Edison Manurung berharap Toba Caldera dapat terus menjadi destinasi wisata geopark yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga menjadi contoh bagi pengelolaan kawasan geopark lainnya di Indonesia. Beliau juga berharap keberhasilan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan warisan alam, serta memotivasi generasi mendatang untuk terus menjaga dan melestarikan keindahan alam Toba Caldera.
Kaldera Toba memang dikenal sebagai salah satu kaldera terbesar di dunia, yang terbentuk akibat letusan vulkanik dahsyat yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Proses “volcano-tectonic explosive” ini menyebabkan pembentukan kaldera yang luas dan dalam, yang sekarang menjadi Danau Toba di Sumatera Utara, Indonesia. Kaldera Toba memiliki panjang sekitar 100 km dan lebar 30 km, membuatnya menjadi salah satu fitur geologi yang paling menakjubkan di dunia. (Hotman)