Membangun Karakter dan Kecerdasan Anak Sejak Dini Ala Komunitas Sadar Gizi
Dalam akhir wawancara, dia menekankan bahwa pembangunan karakter dan kecerdasan intelektual harus dimulai dengan proses pendidikan yang tepat, dan bahwa anak-anak dari Bonapasogit harus dipacu untuk menjadi pejuang dan memiliki jiwa fighter yang kuat.
Dia menekankan bahwa kecerdasan intelektual dan karakter anak harus dipacu sejak dini. Beliau menjelaskan bahwa ada dua persoalan mendasar yang dihadapi saat ini, yaitu masalah keterbelakangan dan kebodohan, serta masalah karakter, moral, dan akhlak.
Bahwa pendekatan teknis dan noneknis harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup anak. Pendekatan teknis meliputi asupan bergizi, sedangkan pendekatan noneknis meliputi pendekatan psikosomatik atau spiritual. Dia juga membangun karakter anak harus dilakukan dengan cara yang tepat, tidak terlalu sentimental, dan tidak terlalu memaksakan diri.
Disinilah menurutnya pentingnya daya tahan mental dan fisik anak, serta bagaimana membangun karakter anak yang kuat dan tangguh. Pembangunan karakter anak harus dilakukan sejak dini dan harus dilakukan dengan cara yang tepat.
“Peran ibu sangat penting dalam mempersiapkan diri menjadi ibu yang baik, karena kecerdasan dan sifat-sifat dominan turun dari ibunya, bahwa perempuan memiliki kromosom X yang membawa keturunan kecerdasan, sehingga ibu memiliki peran penting dalam membentuk kecerdasan anak,”sebutnya lagi.
Dia juga menyebut, gerakan sadar gizi komunitas datang bukan sebagai pemadam kebakaran, tetapi sebagai pemberi solusi sejak dini. Masyarakat Batak dapat membangun kampungnya sendiri dengan memanfaatkan potensi yang ada, seperti yang dilakukan oleh Pak Laurensius Manurung yang membantu di kampungnya melalui gereja. (Hojot Marluga)