Bukan Orang Batak Namanya Jika Tak Marah Tahu Ada Kejahatan Sadis

Suaratapian.com-Adalah sosok Dr Nelson Simanjuntak SH MSi, jemaat HKBP ini adalah mantan pejabat, Kepala Pusat Fasilitas Kerjasama Kemendagri Republik Indonesia yang ikut berjuang untuk keadilan bagi Brigadir Joshua. Di masa pensiun selain sebagai dosen dirinya menjadi pengacara. Lagi, dialah salah satu pengacara yang getol memperjuangkan keadilan terhadap Joshua Hutabarat yang dileyapkan dengan sadis. Suara Tapian Channel (www.suaratapian.com) mewawancarainya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Selasa, 25 Oktober 2022, bertepatan 12 saksi keluarga mendiang Joshua Hutabarat memberi kesaksian pada Sidang Tersangka Brada E. Demikian petikannya:

Apa perasaan, suasana batin ketika mengawal dan melihat kesaksian dari  Kamarudin Simanjuntak, dari awal sampai akhir tadi?

Kita sangat bahagia sekali, karena hari yang sudah ditentukan, hari bahagia, khususnya lebih dari 100 hari meninggalnya Joshua. Ternyata almarhum itu tidak dibuat Tuhan tidur begitu saja di surga, beliau adalah kunci utama salah satunya untuk penegakan hukum, mengungkap tabir ini, bahwa dari hasil konspirasi yang ada republik ini. Hari ini adalah persidangan para saksi. Ada 11 saksi yang kita hadirkan dari Sungai Bahar dan ke-12 ini sebuah tim yang sulit yaitu; bapak Profesor Kamarudin Simanjuntak, calon presiden berikutnya.

Mengapa disebutkan demikian?

Oleh karena beliau yang senantiasa mengalahkan presiden-presiden hukum yang ada di TV itu, nggak ada itu cerita itu. Tetapi hari ini 11 saksi yang hadir kita bawa dari Sungai Bahar Jambi cukup jauh di sana, kedua orangtua daripada almarhum Brigadir Joshua Hutabarat, orangtuanya, ibundanya, kekasih hatinya yang cantik jelita, juga sebagai saksi utama dan dihadirkan wanita-wanita terampil, srikandi hukum Indonesia dari Sungai Bahar dan ada juga saksi-saksi yang berperan sebagai ahli medis dan hari ini sidang ini sangat-sangat kompleks sekali.

Menghadirkan saksi tentunya setelah kemarin menghadirkan secara maraton FS sudah bisa kita sebut Ferry Sambo dan pacarnya, istrinya, Pak Sutri yang sama jadi terdakwa atas perencanaan pembunuhan daripada almarhum Brigade Joshua, bere (keponakan) kami.

Oleh karenanya, untuk sebuah pengharapan dari kebenaran materiil di dunia hukum Indonesia, sesuai dengan juris diksi peradilan, maka KUHP-KUHAP kita harus mengharapkan, bahwa Hakim akan memberikan hukuman yang fantastis yaitu; pasal 340. Ini saja sudah cukup untuk beliau.

Dr.Nelson Simanjuntak; Bukan Orang Batak Namanya Jika Tak Marah Tahu Ada Kejahatan

Tadi saksi, Kamaruddin Simanjuntak sebagai saksi, yang pertama sekali ditampilkan di pengadilan negeri Jakarta Selatan…

Dari hasil, baik tanya jawab debat dengan para Jaksa, kuasa hukum dari seberang sana dan tiga hakim yang sangat mobilitas tinggi serta ditutup dengan hadirnya terdakwah Brada E. Semua apa yang disampaikan Kamaruddin seratus persen diamini Barada Eliezer mengaminkan apa yang ada di sinopsis perencanaan, dan tentunya perilaku tindak tanduk.

Mulai dari Magelang, Jawa Tengah ke  Jakarta Duren Tiga dan Saguling. Inilah sebuah bukti nyata hanya satu saksi saja sudah cukup membuat fundamental hukum Indonesia, belum nanti ada 11 lagi, ada yang menyaksikan dari awal bagaimana situasi skenario yang dibuat oleh para penegak hukum yang berupa penyidik, selama ini ternyata tidak terlalu mereka melakukan yang benar.

Tentu kita punya pengharapan dengan hati yang tulus doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kasus ini terang benderang dan orang yang bersalah menerima hukumannya, dan orang yang jujur mendapat pahala masuk surga.

Tentu mengawal kasus ini perlu nafas panjang, bagaimana stamina agar bisa mengawal kasus ini, dan menjaga terus spirit, tidak kendor, begitu?

Saya belajar banyak dari Profesor Kamarudin, koordinator kami, di samping pengharapan dan doa dia kepada Tuhan Elohim, dia ini lulusan Israel saya lihat. Dia katakan selalu sering-sering makan buah dan makan sayur. Tadi malam kita siapkan ke beliau sayur dan buah, tentunya 5 sehat 6 sempurna. Kita memang harus cukup belajar, banyak istirahat, juga tentu bagi saya, saya pun cukup empat jam satu hari istirahat, tetapi pengharapan kita menggunakan alam pikiran itu.

Kita punya lobus in the 100. Kiri logos. Kanan ini juga dikasih Tuhan, yang kanan untuk surgawi, yang kiri untuk duniawi ini harus kita terbaik dan, jangan mau supaya pemikiran itu. Apa namanya migrain, segala macam patah hati, patah pacar, patah dompet. Tak usah dibebankan pikiran. Tenang saja, yang penting terakhir Tuhan selalu menyertai kita dan percaya hanya itu saja. Jangan percaya sama hakim dunia. Jangan percaya sama yang lain-lain, tetapi tapi percaya sama surgawi hingga Melkisedek, Abraham dan sebagainya. Agar dikasih usia di atas dari 70. Kami tinggal 9 tahun lagi. Jadi ada bonus untuk memajukan SuaraTapian agar terkenal mengalahkan Tribunnews yang ada di Amerika sana.

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

4 × 3 =