Menorehkan Jejak Kebijaksanaan: Sosok Derman P. Nababan

suaratapian.com-Dari Dusun kecil, Lumbantobing, Desa Lumban Tongatonga, Tapanuli Utara, Derman menapaki jalan panjang menjadi Ketua Pengadilan. Mengawali karir sebagai tukang sapu, tidak membuatnya merasa rendah diri, namun semangat dan pengabdiannya menjadi teladan.

Dilantik sebagai Ketua Pengadilan Negeri Pematang Siantar, Setyawan Hortono, S.H., M.H, Ketua Pengadilan Tinggi Medan kala itu, menyebutnya sebagai sosok inspiratif.

Perjalanan Derman membuktikan bahwa ketulusan, keteguhan hati, dan keyakinan penuh kepada Tuhan dapat mengantarkan seseorang pada kesuksesan. Kisahnya menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang, khususnya generasi muda.

Derman menapaki jalan panjang menuju kesuksesan. Lahir dari keluarga petani miskin, Derman menghadapi kesulitan sejak kecil. Ayahnya, pekerja keras yang menggergaji kayu di hutan, sementara ibunya menjual tape di pasar.

Kegagalan demi kegagalan tidak membuat Derman menyerah. Setelah gagal masuk perguruan tinggi negeri dan CPNS, dia diterima sebagai cleaning service dengan gaji Rp52.800. Namun, semangatnya tak pernah padam.

Derman melanjutkan kuliah hukum sambil bekerja, dan akhirnya menjadi hakim. Kisah hidupnya dipenuhi dengan kesulitan, kegagalan, dan duka. Istrinya, Romaida, divonis kanker payudara dan meninggal tahun 2012, meninggalkan dua anak kecil.

Namun, Derman tidak menyerah. Dengan kekuatan iman dan dukungan doa, dia bangkit kembali. Pertemuannya dengan Rumata Rosininta Sianya Manalu membawa kebahagiaan baru.

Sekarang, sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jayapura Kelas IA, Derman berbagi kesaksian tentang kekuatan iman dan kesabaran. “Terlalu banyak kesaksian yang harus saya bagikan,” katanya.

Kisah Derman menjadi inspirasi bagi banyak orang. Semoga kekuatan dan kesehatan terus menyertai langkahnya.

Dari Keterpurukan Menuju Kebangkitan

Hidup seringkali penuh dengan ketidakpastian. Namun, orang yang tercerahkan seperti Derman P. Nababan menunjukkan bahwa kesulitan bisa diubah menjadi kekuatan dan inspirasi.

Derman, mantan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Subang, berbagi kisah hidupnya yang menginspirasi. Dari seorang cleaning service hingga menjadi Ketua Pengadilan, dia membuktikan bahwa semangat dan ketekunan dapat mengubah nasib.

“Kehidupan harus dijalani dengan luar biasa, bukan biasa-biasa saja,” katanya. “Kita perlu pengharapan dan kesadaran akan pelayanan yang berdampak bagi orang lain.”

Rahasia kesuksesannya? “Pintar saja tidak cukup. Kecerdasan emosi dan spiritualitas juga penting, serta membangun relasi dan menjaga hubungan.”

Derman menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dari logika, hidupnya tidak mungkin berhasil, namun dia membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kesadaran dirinya untuk berubah dan menjadi berkat membuatnya terus berupaya.

Luncurkan Buku “Terbanglah Rajawaliku”

Di tengah badai pandemi, semangat dan antusiasme tetap dibutuhkan. Derman P. Nababan, yang pada saat itu sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Subang, menorehkan inspirasi melalui buku “Terbanglah Rajawaliku, Kisah Inspiratif Seorang Cleaning Service Menjadi Ketua Pengadilan Negeri”. Peluncuran buku ini digelar secara virtual pada 6 Juni 2020.

Ronny Siagian, GM PT. ISTW dan penulis “Pemimpin Sejati”, menyebut kisah Derman berbeda dari kisah sukses lainnya. “Buku ini menggugah semangat dan antusiasme. Bacalah, dan Anda akan merasakan perubahan!” Ujarnya singkat.

Derman berbagi pengalaman hidupnya, dari cleaning service hingga ketua pengadilan negeri. “Tak ada yang tiba-tiba, semua dimulai dari usaha dan proses panjang,” katanya.

Peluncuran buku ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, seperti Dr. Barita Simanjuntak, Drs. Nikson Nababan, dan DR. Anthon Sihombing. Motivator Sabam S. Silaban menutup acara dengan ucapan selamat atas terbitnya buku perdana Derman.

Hasil penjualan buku ketika itu untuk mendukung Aksi sosial di kampung halamannya.

Dari Petani Miskin ke Ketua Pengadilan Negeri

Derman P. Nababan, Ketua Pengadilan Negeri Pematangsiantar, memiliki perjalanan hidup yang menakjubkan. Lahir di Siborongborong, Tapanuli Utara, ia mengalami kesulitan sebelum menjadi hakim.

Derman mengungkapkan kisahnya kepada Tribun Medan. “Perjalanan saya menjadi hakim sangat unik, tercatat dalam buku ‘Terbanglah Rajawaliku’.”

Gagal dalam UMPTN 1990 dan seleksi Tamtama, Derman tidak menyerah. Ia kuliah sambil bekerja sebagai cleaning service di Universitas Dharmawangsa, mengambil jurusan hukum sore. Gelar sarjana hukumnya pada 1998 menjadi awal karier sebagai hakim.

“Apabila tangan tak sampai memeluk gunung, ambil jalan melingkar,” nasihatnya.

Derman memulai karier sebagai calon hakim di PN Tebingtinggi (1999), kemudian menjadi hakim di PN Padang Sidimpuan (2002), PN Tarutung (2007), dan PN Jambi (2010). Kini, ia menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jayapura.

Derman P. Nababan,  sosok inspiratif yang memancarkan kebijaksanaan dan keteladanan. Lahir di Tapanuli Utara pada 25 Maret 1971, ia menorehkan jejak sebagai Kristen Protestan yang setia.

Sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jayapura Kelas IA, Derman membawa semangat pembaharuan dengan pangkat Pembina Utama Muda (IV/c). Kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada jabatan, tetapi juga dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman, memberi pencerahan dengan pembinaan rohani.

Sebagai narasumber, Derman membagikan visi dan inspirasi melalui. Sebutlah pada ibadah Bulanan Persekutuan Jubilate Kejaksaan. Pembinaan rutin pada apel pagi Pengadilan Negeri Jayapura. Ibadah Oikumene Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura dengan tema “Suffering For The King”

Kisah Derman menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa kesabaran dan ketekunan dapat mengubah nasib. (hm)

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8 − six =