Murfati: Rindu Masyarakat Kota Bekasi Makin Sejahtera dan Hidup Rukun

suaratapian.com JAKARTA-Seorang pemuda yang sakit menahun, hidup sebatang kara, warga Kota Bekasi, hidupnya terlunta-lunta dan sangat memprihatinkan sekali. Pemuda itu tinggal Harapan Indah, Kota Bekasi. Si pemuda ditemukan tetangganya dalam keadaan tinggal tulang, namun berkat laporan salah satu warga menolong pemuda itu ke rumah sakit. Mendengar kabar itu Murfati sebagai anggota DPRD Kota Bekasi yang tinggal di kawasan itu segera bergerak untuk menemui. “Keadaannya sudah sangat menyedihkan hidup sebatang kara tanpa ibu dan bapak. Selama ini dia diberi makan dari tetangga, tanpa pernah mendapatkan pengobatan,” ujarnya sambil memastikan agar si pemuda ditangani pihak rumah sakit.

Bagi Murfati, masih banyak anggota masyarakat yang hidup dalam kesusahan dan di garis kemiskinan, dan sungguh memprihatinkan. “Saya berjanji pada diri saya, akan lebih tergerak untuk memperhatikan orang orang yang tak punya harapan. Semoga dengan kehadiran saya di tengah tengah masyarakat bisa menjadi tempat untuk membantu mereka supaya bisa hidup lebih layak dan sehat. Keprihatinan ini menjadi duka yang mendalam dan tangis disanubari saya, masih banyak umat hidup dibawah kemiskinan,” kata Murfadi.

Dia sadar, suara rakyat yang diberikan kepadanya adalah amanah. Umat butuh Wakil Rakyat yang peduli dan mau mengangkat telepon di kala mengalami darurat. Rakyat butuh wakil rakyat yang merakyat. Wakil rakyat memang mesti sosok yang sederhana, merakyat dan peduli terhadap rakyat dan tak pandang bulu. Setali tiga uang dengan fungsinya membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang diajukan oleh kepala daerah, dan melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD untuk kepentingan rakyat. Sekali lagi terima kasih untuk umat semua.

Tempo lalu, terpilihnya Murfati Lidianto SE., MA, untuk kedua kalinya sebagai anggota DPRD Kota Bekasi. Dia tak lupa mengucapkan syukur kepada Tuhan bersama para hamba Tuhan. Dalam acara itu juga mereka mendoakan seraya meminta agar hikmat Tuhan dapat terus mendampinginya selama menjalani tugas legislasi di Kota Bekasi untuk lima tahun ke depan.

“Saya mengucapkan terima kasih karena telah memberikan dukungan yang tak pernah bosan kita kerjakan, berikan pada saya. Terima kasih atas kepedulian. Sekalagi, terima kasih sudah mau berbagi. Betapa bersyukurnya saya atas dukungan umat, telah mendukung saya,” ujarnya. Kebaikan, ketulusan dan kesabarannya. Dukungannya telah memberikan manfaat bagi banyak orang. Saya tak bisa membalas budi bapak dan ibu yang mendukung saya. Namun yang jelas lewat tangan ibu/bapaklah yang sudah menolong banyak orang dengan duduknya saya kembali sebagai wakil rakyat, dampaknya banyak umat tertolong saat sakit dan membuat surat-surat.

Ibadah syukur itu dipimpin oleh Pdt. Sadikun Lie, hamba Tuhan dari GEPKIN THB, dengan mengusung tema “Bersama Membangun Mewujudkan Kesejahteraan.” Pendeta Sadikun Lie yang memulai masa pelayanan Gereja Pantekosta Kudus Indonesia di Kota Bekasi sejak tahun 2001 itu mengatakan, terpilihnya Murfati sebagai legislator bisa dibilang sebuah mukjizat. Menurut pengamatannya Pemilu 17 April lalu benar-benar membelah  dukungan politik masyarakat Indonesia menjadi dua bagian, yakni kepada kubu 01 dan 02. Dirinya menambahkan, di tengah masa perjuangan untuk meraih suara masyarakat, justru terdapat banyak caleg Kristiani yang berguguran saat berlaga di Pileg. Namun, lanjutnya, di tengah kondisi tersebut nama Murfati yang merupakan caleg dari partai Gerakan Indonesia Raya justru berhasil meraih suara untuk kembali maju sebagai legislator.

Perempuan kelahiran Belitung ini, berhasil maju kembali melalui Dapil VI, dan dikukuhkan sebagai anggota DPRD Kota Bekasi kembali untuk masa bakti 2019-2024, pada penghujung Agustus lalu (26/08). “Memang saya cek, banyak dari Calon Legislatif dari gereja itu memang tidak berhasil lolos. Dan juga saya meyakini bahwa keterpilihan ibu Murfati itu juga mukjizat, karena memang saya tahu ada tantangan yang begitu berat,” ungkapnya dalam sebuah renungan.

Masyarakat saling menghormati

Sebagai anggota DPRD Kota Bekasi, bagi Murfati tugasnya adalah agar masyarakat Kota Bekasi dapat hidup rukun dan saling bergotong royong dan sejahtera. Politisi Partai Gerindra yang juga sekretaris Fraksi Gerindra dalam membangun sebuah kota, semestinya untuk membangun karakter manusia. “Perlu membangun karakter manusia sebelum membangun infrastruktur yang canggih. Membangun kota harus dimulai dari pembangunan manusianya, moral, dan pembukaan lapangan kerja. Jika hal ini sudah dibangun sebagai dasarnya, sebagai kekuatan pilarnya, tentu membangun kota ini akan sejalan dengan pembangunan yang ideal,” ujarnya..

Karenanya, menurut Murfati menambahkan, tak elok Kota Bekasi kelihatannya bagus, cantik, gemerlap, sementara masyarakatnya masih dalamnya masih lapar dan tak mungkin Kota Bekasi bisa dikatakan sejahtera. “Pembangunan infrastrukturnya bagus, tapi pendidikan masyarakatnya masih dibawah taraf. Kalau kita melihat ke bawah kita akan temui jeritan masyarakat yang paling mendasar adalah mereka kelaparan, susahnya mencari lapangan pekerjaan,” ujar jemaat Gereja Katolik Santo Albertus Paroki Harapan Indah.

Oleh karenanya untuk kepemimpinan selanjutnya kepala daerah harus memikirkan juga lapangan pekerjaan bagi warganya agar masyarakat bisa sejahtera, lalu kemudian memikirkan pendidikan dan kesehatan warganya, bagaimana caranya pendidikan dan kesehatan bisa menjadi gratis karena menurutnya APBD cukup besar.

“Saya berharap kepada pemangku jabatan yang baru nantinya memiliki visi dan misi yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat Kota Bekasi yang tentunya konsen terhadap pembangunan karakter manusianya selain infrastruktur sebagai pendukung bukan tujuan utamanya,” ujarnya. Oleh karenanya bagi Murfati menjelaskan, bangsa yang besar dan maju ialah bangsa yang masyarakatnya bisa saling menghormati, dan bergotong royong. Karena para pendiri bangsa sudah mencontohkan bagaimana para pejuang terdahulu bersatu padu untuk memerdekakan tanah air ini. (HM)

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

eleven − 8 =