Partai PDRIS Menggelar Rapat Kordinasasi Pertama

Suaratapian.com JAKARTA-Organisasi modern harus terus bersinergi dan berkordinasi untuk kemajuannya. Organisasi partai sebagai organisasi modern pun sadar akan hal itu, dalam hal ini Partai Demokrasi Rakyat Indonesia Sejahtera (PDRIS), begitu berdiri enam bulan lalu, tentu sadar bentu rapat koordinasi untuk melakukan pemantauan, perkembangan pelaksanaan yang dilakukan untuk mempercepat laju organisasi partainya. “Kita menggelar rapat kordinasasi pertama. Ini pelaksanaan program dan kegiatan ini diperlukan untuk mensinkronisasikan semua tugas-tugas, termasuk kordinasi tugas dan wewenang serta tanggung-jawab di semua unsur kepengurusan PDRIS,” ujar Drs. Santun Lumban Gaol, M.AP, Sekjen PDRIS saat membuka acara Rapat Koordinasi, pada Selasa, (29/12/20). Bertempat di Hotel HI, Jalan Senen Raya No 3, Jakarta Pusat.

Dalam acara tersebut, hadir puluhan pengurus dari 98 orang DPP yang ada. Hanya karena mesti menerapkan protokol kesehatan. Selain puluhan pengurus, hadir para penasihat. Salah satu penasihat PDRIS yang hadir Humala Simanjutak SH, 85 tahun, menyampaikan salut dengan partai PDRIS bahwa partai ini hanya satu yang menarik adalah bagaimana memperjuangkan pluralisme. “Saya belum pernah melihat ada partai yang berjuang soal intoleransi. Saya salut dengan partai ini karena juga mengusung toleransi. Kelemahan kita selama ini ada bahwa Bhineka Tunggal Ika itu hanya diucapkan tak dijalankan,” ujar mantan Ketua Pengadilan Tinggi Maluku itu.

Sementara itu, Ketua Umum PDRIS Kamaruddin Simanjuntak SH dalam sambutannya menyebut, target pertama partai sekarang bagaimana bisa lolos di Kementerian Hukum dan HAM. Ditanya berdirinya PDRIS? “Berdirinya PDRIS oleh maraknya kasus intoleransi dan kebencian antar sesama WNI yang terjadi akhir-akhir ini di Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya pascar Orde Baru. Begitu maraknya  penyimpangan sector pemerintahan, swasta dan orgaisasi masyarakat. PDRIS lahir untuk mengatasi kebutuntuan maraknya kasus intoleransi, kebencian dan kejahatan Kroupsi serta money politik,” ujar pengacara dan pendiri kantor Victory & Rekan ini.


Drs. Santun Lumban Gaol, M.AP, Sekjen PDRIS saat membuka acara Rapat Koordinasi

Partai yang berdiri, Selasa 7 Juli 2020 terus berbenah untuk menjadi partai yang besar. “Setelah resmi didirikan, partai dengan konsep partai terbebas dari kejahatan inteloransi, kebencian dan kejahatan korupsi serta money politic yaitu PDRIS yaitu partai politik nasional religious yang bernafaskan kebenaran Alkitab dan berasaskan ideology Pancasia dan Undang-Undang Dasar  1945, dengan semangat Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.”

Selain itu, Kamaruddin juga menyebut untuk syarat menjadi menjadi kader dan pengurus PDRIS, tak perlu bergelar sarjana, asal berprilaku baik dan berkarkter baik. Dia juga menambahkan, salah satu perjuangan yang sedang diperjuangkan PDRIS adalah bagaimana mengurus legalitas dari partai di Kementerian Hukum dan HAM. Tentu, disinilah diharapkan militansi dan kekompakan pengurus, dan juga ketangguhan pemimpin. Dan memang kepemimpinan itu sederhana, membawa pengaruh. Pengaruh itu berarti mampu membujuk, dan yang dibujuk itu terpengaruh lalu bertindak. Jadi kepemimpinan itu bukan jabatan. (Hojot Marluga)

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

twenty − 1 =