Seruan Bangkitlah Indonesia dari FORKOM NARWASTU

Pembicara ketiga Yohanes Handoyo Budhisedjati, Tokoh Katolik dan Ketua Umum DPN Vox Point Indonesia. Diskusi dimoderatori Albert Siagian, yang sekaligus Ketua Panitia ulangtahun kelima FORKOM NARWASTU. Sementara MC oleh Tema Adiputra Harefa, penyiar senior. Sementara pemandu ibadah Clara Panggabean, seorang advokat muda lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Clara yang juga jago nyanyi itu juga mendendangkan lagu-lagu yang menghibur diiringi Tulus Hutapea.

Dipilihnya tema diskusi “Bangkitlah, Indonesia, di Masa Pandemi Covid-19,” oleh karena sudah lebih satu tahun pandemi Covid-19 terjadi di dunia, yang dampaknya hampir seluruh sektor terkena dampak. Tak bisa tidak sangat banyak orang terdampak. Bahkan banyak pengusaha yang bangkrut dan buruh terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dari wabah Covid-19. Namun, di tengah kondisi serba sulit ini FORKOM NARWASTU mengajak kita tetap harus semangat, harus bangkit dan tak boleh terpuruk terus. Isu korupsi di tengah situasi seperti sekarang ini menang sangat memiriskan hati.

Karena itu, dalam diskusi, pemaparan pemilik nama lengkap Jhon Sahap Edward Panggabean mengajak untuk kita tetap membenahi diri. Dia pun menyoroti soal polemik yang terjadi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tak menjadi polemik yang berkepanjangan. Menurutnya, diadakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) tentang wawasan kebangsaan atau membuat metode sebagaimana umumnya syarat menjadi pegawai yang sudah lolos dididik lagi khusus menyangkut Wawasan Kebangsaan. Hal ini juga lebih tepat mengingat tugas-tugas yang diemban atau dilakukan oleh penyidik khususnya penyidik yang sedang melakukan tugasnya saat ini, jangan sampai terbengkalai dalam arti jangan sampai proses penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus  korupsi yang sedang berjalan terganggu.

Jhon menambahkan, melemahkan KPK tentu akan mengurangi kepercayaan masyarakat kepada lembaga anti rasuah tersebut. “Jikalau polemik ini terus berlanjut, jelas akan melemahkan KPK dan akan mengurangi kinerja KPK serta dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap lembaga KPK. Melemahkan KPK akan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap lembaga anti rasuah itu,” ujar advokat senior, penasihat NARWASTU dan Ketua Masyarakat Peduli Hukum Indonesia (MPHI), ini.

Di akhir pemaparannya, advokat senior ini tak lupa menyerukan untuk membangun kebersamaan, perlu saling sinergi. “Mari kita membangun kebersamaan dalam rangka untuk memberantas korupsi sebagaimana semangat awal dibentuknya KPK yakni untuk pemberantasan korupsi secara maksimal. “Mari kita memikirkan untuk  menyelesaikan  masalah KPK secara baik dan  positif demi kepentingan bersama dalam membangun Bangsa dan Negara ini,” ujarnya.

Selesai kebaktian dan diskusi, Sterra Pietersz sebagai Sekretaris FORKOM NARWASTU menyampaikan sambutan, yang kemudian ditambahkan Jonro I. Munthe, Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi NARWASTU. Jonro mengatakan, ajakan dan seruan FORKOM NARWASTU ini bermaksud agar kita jangan larut dengan keadaan yang ada. Kita sadar di keadaan Covid-19 yang sampai saat ini belum mereda, semua terdampak, mengalami kesulitan. Namun sebagai media Kristiani yang membawa misi mengabarkan kabar baik, perlu terus ikut membicarakan dan menyampaikan seruan bangkit Indonesia bersama-sama dengan tokoh-tokoh Kristen pilihan NARWASTU. (HM)

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × 2 =