Tak Ada Kepekaan Sosial; Hamburkan Biaya 2,5 Milliar Pesta Pernikahan di Tarutung
Suaratapian.com JAKARTA-Di masa pandemi Covid-19 yang berdampak pada kesulitan ekonomi, banyak pemutusan hubungan kerja, terutama masyarakat bawah, ada yang terpaksa menjadi manusia silver untuk menyambung hidup. Kita dituntut memiliki kepekaan sosial. Bahkan, para pasangan yang menikah pun diharapkan memilih, menentukan estimasi biaya pernikahan sepantas mungkin, apalagi pesta adat dan resepsi pernikahan dalam kondisi Pandemi. Namun kepekaan sosial yang dimaksud tak ada dalam diri pasangan pernikahan Batak, yang beberapa waktu lalu viral di jagat maya, disebut Sinamot atau mahar satu milliar. Sebenarnya, Sinamot sebagaimana pengakuan mempelai pria, Alfredy Simamora dan pengantin perempuan Anggi Yunanda boru Simanjuntak, menyebut, Sinamot hanya 150 juta, tetapi Alfredy mengakui, sejak awal berniat memberi 1 milliar untuk pihak istrinya.
Alasannya karena tanggal kelahiran mereka sama-sama tanggal 17, walau lain bulan dan tahunnya. Alasan lain, tanggal 17 pertemuan pertama dari kedua belah pihak keluarga, dan pestanya pun dilangsungkan, Selasa, 17 Juni 2021. Entah apa maknanya.
Pesta pernikahan viral karena tak biasa itu dilangsungkan di Gedung Serbaguna, Tarutung menelan biaya 2,5 milliar. Besaran biaya pernikahan yang fantastis itu pun diakui ayah Alfredy, AKP Sabam Simamora, Kasat Intel Polres Tapanuli Utara. “Kalau biayanya 2,5 milliar,” ujar Sabam tanpa beban. Luarbiasa. Pejabat menengah polisi, berpangkat kapten, bisa menyelenggarakan pesta sangat mewah di Tarutung.
Agak bertolak belakang, Tugu marga Sabam, marga Simamora di Tipang-Baktiraja sampai sekarang terkatung-katung pembangunannya karena tak ada dana. Dan, jadi etika umum yang patut dimiliki adalah kepekaan sosial, sebagai kemampuan dalam memahami lingkungan, apalagi di keadaan banyak orang, kesulitan untuk bertahan hidup. Masih ada segelintir orang mempertontonkan kepongahan.
