Arnod Sihite SE: Membangun Indonesia Demi Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
Berjuang di garis Perindo
Demi perjuangan berkontribusi membangun Indonesia demi keadilan dan kemakmuran rakyat, dan persatuan, kemajuan bersama. Karena itu, Arnod memilih bergabung dengan Perindo demi perjuangan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan. Lagi, demi perjuangan politiknya, Arnod berikhtiar sekuat-kuatnya untuk mengangkat harkat dan martabat hidup manusia Indonesia. Sejak awal dia menetapkan diri menjadi Caleg bukan mencari pekerjaan, justru ingin fokus membantu dan memperjuangkan kesejahteraan, terutama masalah Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan bagi kaum buruh dan anggota keluarganya.
Anggota buruh saja sudah lebih dari tujuh juta jiwa, tentu para anggota buruh ini juga mempunyai pasangan keturunan. Artinya, betapa banyaknya orang untuk dibantu. Maka pikirannya bagaimana cara untuk bisa membantu mereka dan meningkatkan pelayanan, dan bagaimana menangani masalah BPJS Kesehatan. Karena itu, lagi-lagi itulah kerinduannya untuk memperjuangkannya, bahwa para buruh dan keluarganya diperhatikan dan dilayani dengan baik.
Di ranah politik dan organisasi nasional, Arnod bukan tokoh baru apalagi karbitan, terutama dalam hal organisasi perburuhan dan pekerja jejaknya pekat, itu sebabnya mantan ketua umum, Sjukur Sarto merekomondasikannya menjabat sebagai Wasekjen DPP KSPSI, dan kini Ketua Umum FSP-PPMI KSPSI. Arnod tentu punya cita-cita yang kokoh dan selalu antusias mengusahakan apa yang dikerjakannya.
Sejak awal niat menjejaki politik, menjadi politisi untuk berbagi dan bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakyat. Saat mencalonkan menjadi Caleg, dia satu-satunya unsur pekerja buruh untuk DPR RI. Dalam hal perburuhan, dia konsisten memperjuangkan hak-hak buruh, menolak outsourching dan tenaga kerja asing yang tidak punya keahlian, serta menolak upah murah.
Lagi-lagi niatnya masuk ke Senayan, tentu yang dia harapkan adalah bagaimana pemerintah itu hadir untuk melindungi rakyatnya. “Kalau bisa kan orang-orang yang tak mampu itu disubsidi dan gratis,” jelasnya. Itu sebabnya, menurutnya untuk membenahi BPJS Kesehatan sudah tentu bukan hanya diberikan tanggung-jawab berat bagi pengurus BPJS. Faktanya di rumah-rumah sakit swasta yang elit misalnya tak mau menerima anggota BPJS berobat. Tentu ada juga pemerintah menyediakan rumah sakit daerah, tetapi tak sebanding yang diberikan pemerintah dengan rumah-rumah sakit yang memberlakukan BPJS.
“Tentu yang dibenahi adalah anggaran dan insfrastrukturnya dan juga anggarannya dan konsistensi pemerintah terhadap rumah sakit yang dirujuk untuk bisa menerima BPJS disubsidi pemerintah. Pemerintah juga mesti memikirkan jangan sampai rumah-rumah sakit, apalagi swasta yang telah menerima BPJS rugi. Itulah akhirnya kerinduannya untuk masyarakat pekerja buruh di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sejak awal memang Arnod menyadari benar tantangan yang dihadapi para politisi yang ingin terpilih dengan cara bersih amat sulit. Kenyataan yang terjadi di lapangan, masyarakat sendiri pun sudah meminta uang kepada Caleg. “Di masyarakat Batak misalnya, togu-togu ro itu masih saja menjadi alasan seseorang dipilih, bukan berdasarkan jejak rekamnya dan kemampuannya,” ujarnya.
Tetapi, dia tak mau ikut permainan kotor. Namun ke depan dia harapkan bahwa masyarakat memilih para pemimpin yang benar-benar punya reputasi di masyarakat, sebagai seorang tokoh buruh, saat mencalonkan diri menjadi anggota legilatif, bukan hanya dirinya yang terjun sendirian mensosialisasikan programnya, justru dia dibantu ratusan tim yang solid dan militan untuk mendukungnya. Bantuan terus mengalir dari berbagai unsur, baik sahabat pekerja buruh, lingkungan komunitas, kaum milenial, termasuk kelompok-kelompok seniman yang terus bergerak tanpa kenal lelah, baik waktu dan pikiran bersama-sama sekuat tenaga, tangguh dan loyalitas untuk memperkenalkan gagasan Arnod agar terpilih menjadi wakil rakyat.
Karenanya, saat menjadi Caleg dia tegaskan ingin membantu rakyat dengan mempromosikan gagasan dan pemikirannya. “Mari berpolitik dengan pilihan yang cerdas dan santun,” demikian pesannya bagi teman setimnya. “Mari kita satukan suara langkah untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan rakyat,” seru lagi.
Tetapi itulah kompetisi, tak semua yang punya rekam jejak yang mencalonkan bisa menang. “Secara hitungan angka kita memang kalah, tetapi dengan solidnya tim yang tanpa kenal lelah terus berjuang baik sebelum, selama dan sesudah masa kampanye, kita tetaplah menang di hati kita masing-masing,” ujarnya dengan bangga, tanpa merasa menyesal terjun menjadi calon legislatif yang tentu mengeluarkan tak sedikit dana.
“Walaupun saat ini saya belum terpilih, tetapi saya yakin seluruh tim sudah melakukan kerja keras secara maksimal dan melakukan segala hal yang terbaik dalam upaya memperjuangkan kemenangan saya. Tetapi hasil yang kami terima saat ini adalah hasil terbaik yang Tuhan berikan, untuk saya dan kepada semua tim. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih khususnya kepada masyarakat yang telah memilih saya, semoga kepercayaan kalian untuk memilih saya mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan yang Maha Kuasa,” ujarnya dengan suara lantang.
Dan, memang tak ada gurat-gurat penyesalan dalam dirinya. Arnod malah menyebut, justru pengalaman ini tak akan pernah dilupakan, dijadikan pelajaran berharga. “Ini merupakan pengalaman berharga dalam sejarah keterlibatan saya sebagai aktivis buruh, dengan pengalaman itu saya bisa menjalin silahturahmi dan menambah banyak kawan. Pergaulan dan persahabatan bertambah serta bisa lebih dekat dengan masyarakat bawah dan makin mengetahui real kebutuhan rakyat,” katanya.
Melalui pencalonan diri jadi calon legislatif itu dengan sendirinya mudah menambah teman baru. Mau tak mau aktivitasnya itu tentu membawa banyak koneksi baru. Hal itu tentu dirasakannya dengan aktif di berbagai lini organisasi membentuk kepribadiannya dan memudahkan dalam bersosialisasi. Nyatanya itulah sebenarnya yang menjadi kemenangan sejati buat Arnod, pengalaman itu dicecapnya sebagai pelajaran berharga.
Karena itu, dia tampil tetap tegar justru memotivasi teman-temannya yang sedari awal militan mendukungnya. “Pesan saya kepada seluruh tim Sahabat dan Relawan Arnod Sihite, semoga kita bisa tetap solid dan tidak perlu saling menyalahkan, karena diibaratkan pertandingan, pasti ada yang kalah dan ada yang menang,” jelasnya lagi, sembari menambahkan, “marilah kita tetap berkarya bersama rakyat. Sebagai Anak Tuhan kita mesti ikut segala peraturan. Jika kita sudah melakukan prosesnya dengan benar, berusaha memperkalkan program-program ini kepada masyarakat, kita berserah kepadaNya soal hasil,” ujarnya.