Berapa Banyak Air yang Harus Kita Minum dalam Sehari?

KOMPAS.com – Seberapa banyak air yang perlu kita minum dalam satu hari adalah pertanyaan umum yang sering dilontarkan banyak orang. Pertanyaan sederhana ini ternyata memiliki jawaban yang tidak mudah. Banyak penelitian bahkan dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hasilnya, beberapa pedoman mengenai rekomendasi kebutuhan air minum harian.

Rekomendasi paling umum adalah kebutuhan harian air minum seseorang berkisar 8 gelas air putih sehari atau setara dengan 2 liter. Namun, angka ini sebenarnya tidak mengikat. Itu karena jumlah kebutuhan air minum harian seseorang bergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi kesehatan, seberapa aktif, dan di mana Anda tinggal. Tidak ada formula yang cocok bagi semua orang karena tiap orang memiliki kondisinya masing-masing. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan air minum Anda dikutip dari Mayo Clinic, di antaranya:

1. Aktivitas Jika melakukan aktivitas yang membuat Anda berkeringat, Anda perlu minum lebih banyak air untuk mengganti cairan yang hilang melalui keringat. Selain itu, penting untuk minum air sebelum, selama, dan setelah beraktivitas. Jika Anda melakukan olahraga intens selama lebih dari satu jam, minuman olahraga dapat menggantikan mineral dalam darah (elektrolit) yang hilang melalui keringat.

2. Tempat tinggal Cuaca panas atau lembab bisa membuat Anda berkeringat dan membutuhkan asupan cairan tambahan. Dehidrasi juga bisa terjadi di dataran tinggi.

3. Kondisi kesehatan secara keseluruhan Tubuh Anda kehilangan cairan saat Anda demam, muntah, atau diare. Minum lebih banyak air atau ikuti anjuran dokter untuk minum larutan rehidrasi oral. Kondisi lain yang mungkin memerlukan peningkatan asupan cairan termasuk infeksi kandung kemih dan batu saluran kemih.

4. Kehamilan dan menyusui Wanita yang sedang hamil dan menyusui membutuhkan cairan tambahan agar tetap terhidrasi. Wanita hamil dianjurkan minum sekitar 10 gelas (2,4 liter) cairan setiap hari. Sedangkan ibu menyusui dianjurkan mengonsumsi sekitar 13 gelas (3,1 liter) cairan sehari. Minuman lain selain air putih Anda mungkin berpikir jumlah kebutuhan air minum berarti jenisnya hanya air putih saja. Hal itu tidak sepenuhnya benar.

Melansir dari Healthline, air putih bukan satu-satunya minuman yang berkontribusi pada keseimbangan cairan tubuh. Minuman dan makanan lain juga dapat memberi pengaruh signifikan. Anggapan hanya air putih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan cairan bermula pada mitos bahwa minum kopi dan teh tidak membantu hidrasi tubuh karena bersifat diuretik atau memicu rasa buang air kecil. Bahkan, muncul asumsi bahwa minum teh atau kopi justru dapat membuat tubuh dehidrasi. Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek diuretik dari minuman berkafein sangat lemah atau tidak signifikan. Selain dari minuman, makanan juga dapat membantu menghidrasi tubuh. Makanan yang serat air terutama buah dan sayur juga bisa membantu tubuh tetap terhidrasi.

Apakah minum saya cukup? Pertanyaan ini juga kerap mengikuti setelah pertanyaan berapa banyak air yang harus diminum setiap harinya. Tanda bahwa Anda cukup minum adalah jarang merasa haus dan urine berwarna kuning muda seperti perasan lemon. Tubuh memiliki sistem yang canggih untuk mengatur kapan dan berapa banyak Anda minum. Ketika kadar air total Anda berada pada level tertentu, rasa haus akan muncul. Dalam hal ini, haus merupakan sinyal untuk memberitahu bahwa tubuh memerlukan asupan air minum. Bagi sebagian besar orang, tidak perlu khawatir tentang asupan air harian. Naluri Anda akan menuntun kapan waktunya perlu minum dan berapa banyak yang dibutuhkan.

sumber: kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

three × three =