Binton Nadapdap, S.Sos.M.M; “Keluarga Adalah Sumber Kekuatan Dalam Berjuang”
Keluarga saling mendukung
Agnes, lahir di Cinere 13 Februari 2003. Saat ini Mahasiswi Fisipol Jurusan Ilmu Politik Universitas Negeri yaitu; Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta, saat ini semester V. Cindy, lahir di Depok, 24 Maret 2006. Saat ini kelas 3 SMA di Sekolah Katolik Charitas Jakarta. Davinci, lahir Depok, 22 Januari 2008, kelas 1 SMA di sekolah Katolik Kolese Gonzaga, Jakarta.

Sintua di HKBP Cinere ini juga menjadi anggota Koor Ama, Koor Gabungan HKBP Cinere. Sebagai penatua, dia memahami bahwa melayani Tuhan harus dibuktikan melayani manusia. Artinya, mengasihi Tuhan dibuktikan dengan mengasihi manusia. “Takkan mungkin kita mengasihi Tuhan yang tak kelihatan, sementara mengasihi manusia yang kelihatan di sekitar kita, tak kita kasihi, tak kita layani,” ujarnya lagi. Dia selalu mengingatkan, pentingnya melayani. “Kita bisa lihat contoh parawisata, tempat pelayanan umum banyak gagal karena pelayanan yang tidak baik, harus ada roha marhobas, melayani.”
Dia berusaha ingin memberikan kesempatan yang luas, agar buah pelayanannya itu dapat dirasakan, dibagi kepada siapapun. Baginya, hidup harus memberi mamfaat. Melakukan kebaikan, menabur benih kebaikan, agar berbuah dan buahnya berarti, bermamfaat.
“Jika tak bisa melayani, membantu, minimal jangan menggangu, jangan membuat masalah atau menghalangi orang yang memberi kontribusi dalam sebuah perjuangan, khususnya dalam Protap ini, harus optimis, berjuang bersama, dengan rendah hati. Coba kita tanya diri kita sebagai orang Batak, apa yang sudah dan akan kita berikan dalam perjuangan Protap?” Jelas Binton.
Dia juga berharap setiap putra putri Batak berbuat hal-hal kecil saja untuk kebaikan bersama. “Mari lakukan mulai dari hal yang kecil, kalau itupun tak bisa, maka lakukanlah dari hal yang gratis, yaitu berdoa bersama keluarga dengan keluarga agar Provinsi Tapanuli terwujud,” demikian kata Binton sambil senyum.
Lagi-lagi dia menekankan, keluargalah tempat terbaik untuk membangun kekuatan. Keluarga adalah sumber kekuatan untuk kehidupan. Pesan ini juga hendak mau dia sampaikan, bahwa sosialisasi tentang perjuangan Protap ini juga peran keluarga harus menjadi yang pertama dan menjadi pondasi sebelum sosialisasi dan konsolidasi dengan orang lain.
“Jangan sampai kita mensosialisasikan, mengkampanyekan Protap ke orang lain tanpa terlebih dahulu mengkapanyekannya di tengah-tengah keluarga kita sendiri,” sebut kolektor beragam buku, klise, foto-foto sejarah, lukisan, uang kuno dan prangko yang disimpannya di galery dan perpustaan pribadinya.
Ketika ditanya tentang kebiasaannya mengoleksi sesuatu, Binton mengungkapkan, bahwa sejak kecil dia menyimpan semua buku sekolahnya. Soal pengadministrasiaan dirinya hebat. Misalnya, sejak awal bersekolah hingga tamat S-2, dia menyimpan semua buku pelajarannya, dan setelah berkeluarga dia juga menyimpan rapi data anak-anaknya. “Saya memfoto anak pada hari pertama sekolahnya, dan menyimpannya beserta semua kwitansi pembayarannya,” ujarnya.