Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid Narasumber di Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba

suaratapian.com-Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid mengapresiasi kepedulian BATAK CENTER (BC) terhadap budaya, melalui penyelenggaraan Bulan Kebudayaan Batak dan Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba yang akan segera dihelat bertempat di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin dan Selasa, 26-27 September 2022.  Pria kelahiran Bonn, Jerman Barat ini menyebut, sangat bahagia atas peran BC. “Kita sangat bahagia ada organisasi seperti BC yang punya kepedulian pada budaya. Tapi nanti, akhirnya kita juga harus menggerakkan pemerintahan daerah,” ujar eks Dewan Redaksi majalah budaya Batak TAPIAN ini saat menerima audiensi panitia dan pengurus BC di Lantai 8, Gedung E Kemendikbud Ristek, Jakarta, Jumat, 16 September 2022.   

Hilmar juga menyampaikan, kelegaannya manakala hari ini, tepat perjumpaan, telah diteken Perpres Strategi Kebudayaan oleh Presiden Joko Widodo. “Dari segi perangkat regulasi kita sudah lengkap, tinggal implementasi di lapangan,” sebut sejarawan, aktivis, dan pengajar Indonesia ini.

Di perhelatan Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba nanti, Hilmar akan memaparkan bagaimana peran pemerintah dan organisasi kemasyarakatan seperti BC, serta dunia usaha untuk bahu-membahu terhadap kebudayaan. Meskipun sedang bertugas keluar negeri, Hilmar berjanji akan hadir melalui zoom dalam Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba nanti.

Anak dari penerjemah buku cerita anak tersebut menambahkan, kita bertanggung-jawab terhadap generasi yang akan datang. “Jadi kalau anak sekolah tak lagi mengenal bahasa daerahnya, itu berarti ada yang salah dengan kita, bukan anaknya,” tegas pendiri dan Pimpinan Institut Sejarah Sosial Indonesia dan juga editor di Media Kerja Budaya yang dulu berkantor di Garuda, Taman Mini, Jakarta Timur.

Sebelumnya, Ketua Panitia, Irjen Pol (Purn) Erwin TP Tobing menjelaskan dan menyampaikan harapannya atas kehadiran Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan untuk memberikan arahan mengenai Kebudayaan Batak di tengah pusaran arus global.

Mantan kepala Polisi Daerah (Kapolda) Provinsi Bangka Belitung dan Kapolda Kalimantan Barat menyebut, kegiatan Pra kongres ini juga diadakan di beberapa tempat yaitu Tarutung, Medan hingga Jerman. “Puncaknya nanti Kongres Kebudayaan Batak di Balige pada bulan Oktober,” tegas mantan anggota DPR Republik Indonesia.

SuaraTapian Channel

Sementara itu, Ketua Umum BC, Ir Sintong Maruap Tampubolon mengungkapkan kerinduannya bisa bekerjasama dengan Dirjen Kebudayaan ke depan. “Mungkin kami satu-satunya organisasi Batak yang full dan fokus perhatian pada kebudayaan. Mungkin ada puluhan organisasi Batak, tapi yang peduli bicara kebudayaan hanya BC. Karena itu, kami berharap sinergi yang sudah dan akan datang dengan Dirjen Kebudayaan ini dapat terus terjalin,” sebut mantan anggota DPR Republik Indonesia empat periode itu.

Hal senada diungkapan Sekjen BC, Drs Jerry R Sirait mengutarakan, “BC membutuhkan arahan dari Dirjen Kebudayaan, agar arahan tersebut dapat diteruskan ke daerah-daerah,” kata dia.

Di akhir pertemuan Jhohannes Marbun menambahkan, di era teknologi ini mau tidak mau akan menghantam kebudayaan yang tidak mampu menyesuaikan diri alias beradaptasi.

“Di beberapa negara mereka mampu menyesuaikan. Misalnya, laptop orang Jepang tulisannya tetap huruf Jepang. Ia tetap menyesuaikan diri dengan perubahan peradaban,” sembari menambahkan dengan menggugah, Indonesia sangat kaya akan budaya. “Apakah kita akan mengangkat kebudayaan kita ini atau justru ikut arus perubahan budaya global?” sebut aktivis lingkungan ini.

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

4 × four =