Dr. TP Jose Silitonga SH MA: Perjuangan Protap Harus Terus Dikobarkan
Bagi Jose Silitonga, wilayah Tapanuli bukan hal aneh baginya, karena lahir dan besar disana. Hampir tiap tahun pulang kampung dan sering bertugas disana. Tahun 2003, Jose Silitonga pernah maju mencalonkan diri sebagai Bupati Taput. Berita pencalonannya pun sering diekpos di majalah HORAS dan Bona Pinasa, karena Jose menghadirkan program yang berbeda dari para pesaingnya.
Saat pencalonan itu ia memaparkan visi dan misinya, antara lain menjadikan Tarutung sebagai kota administratif, peningkatakan SDM melalui Pendidikan dengan mendirikan Perguruan Tinggi disana. “ Jadi saat itu saya sudah mengusulkan berdirinya perguruan tinggi di Taput dalam program saya sebagai calon bupati Taput,” serunya. Selain peningkatan layanan bidang kesehatan, Jose saat itu memaparkan keinginannya mengangkat kearifan budaya local dengan menjadikan Tarutung sebagai pusat model dan seni bernuansa Batak, merelokasi Sopo Partukkoan ke pinggiran kota, dan lokasi sebelumnya akan dijadikan ruang public seperti alun-alun di kota-kota pulau Jawa.
Dalam pertanian Jose ketika itu menggagas, produk pertanian harus bisa menjadi komoditi ekspor. Di masa pencalonannya saat itu Jose sudah menyumbang beberapa handtracktor, namun akibat kualitas SDM sangat minim yang bisa menggunakannya, penggunaan handtractor itupun tidak bisa maksimal. Anehnya setelah belasan tahun, penggunaan handtractor itu malah dibutuhkan sekarang. “Andai dulu program saya ini, dilaksanakan bupati terpilih ketika itu, bukan tidak mungkin, pertanian di Taput akan jauh lebih maju dibanding sekarang,” papar Jose. (Jovanka H)