Jalan Togatorop Diresmikan Jadi Jalan Kabupaten Tapanuli Utara
Suaratapian.com-Infrastruktur atau jalan adalah lalu lintas yag memudahkan manusia melakukan aktivitasnya. Jalan juga menjadi akses ke berbagai tujuan, demikianlah niat awal membangun jalan Togatorop Simatupang, menuju tugu Togatorop di Kecamatan Muara. Sejak dibangun tahun 1971, tugu ini belum memiliki akses jalan yang muda. Untuk sampai ke Kawasan ini, pengunjung harus melewati jalan berputar dan berkelok. Sejak dibangun memang sudah sejak awal direncanakan dibangun akses jalan yang bisa dilalui kendaraan.
“Orangtua-orangtua kami dulu ketika membangun tugu Togatorop sudah sejak awak. Janji pembangunannya saat didirikan tugu, sudah direncanakan untuk membuka akses ke jalan tugas,” jelas salah satu generasi orangtua marga Togatorop.
Namun makin banyak keturunan dari Togatorop datang dari perantauan ingin datang ke kawasan ini, tetapi karena tak ada akses jalan, mereka mengeluh karena sulit menjangkaunya. Atas alasan itulah kemudian para tentua Togatorop meniatkan dibuka jalan. Nyatanya banyak kegunaan akses jalan dibuka, banyak hal yang positif ketika akses jalan ini dibuka.
Ompu Labuhan Togatorop menyebut, para penggagas jalan ini seluruh putra-putra Togatorap. Salah satu anak perantau Togatorop yang hadir berharap terbukanya jalan menuju tugu makin membangun kekompakan pada seluruh anggota marga Togatorop. “Mudah-mudahan dengan pembukaan jalan ke tugu ini komunikasi dari seluruh marga Togatorop makin kompak,” sebut St Wilson Togatorop, sesaat meresmikan jalan tersebut, pada Rabu, 25 Mei 2022.
Dia menambahkan, mengucapkan terima kasih atas dimulainya jalan ini. “Kami sangat berterima kasih. Ke depan mudah-mudahan anak rantau makin bergairah berziarah, datang melihat kampung halaman dan dapat melihat tugu Togatorop,” sebutnya. Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M. Si meresmikan jalan diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Parsaoran Hutagalung didampingi Kabag Tata Pemerintahan dan Kerjasama Josua Napitupulu.
Sementara itu, Shalom Simatupang, generasi perantau Togatorop menyebutkan, dibukanya jalan ini merupakan kebanggan tersendiri untuk generasi muda Simatupang. Senada denga Shalom, Aldo Simatupang dari Pengurus Togatorop Jawa Barat juga mengatakan, berterima kasih untuk dongan tubu. “Saya berterima kasih pada seluruh dongantubu yang juga telah memberikan akses keseluruh orang di kampung ini,” ujar.
Tentu ide tak akan jalan jika tak ada yang memikul tanggung jawab. JS Simatupang, keturunan dari Togatorop yang telah sukses sebagai pengacara di Jakarta tak mau tinggal dia. Dia mengorbankan bukan saja dana, waktu dan tenaga untuk terwujudnya jalan ini.
“Saya syukuri bahwa generasi dari Simatupang untuk saling bahu membahu dan salinh membantu. Jadi lahan yang dibebaskan untuk jalan ini bukan pago-pago, walau pun Simatupang yang memiliki lahan, kami selesaikan dengan peraturan yang berlaku,” ujar pengacara senior ini.
Tentu, seluruh kerja berat bisa diselesaikan jika saling kerjasama. “Saya teringat dengan ungkapan ‘tampulon aek do namardongan tubu.’ Artinya, kita tak bisa lepas dari keluarga besar, tetap kita akan menyatu. Saya yakin kita bisa optimal jika kita saling bahu membahu,” ujar mantan Ketua PABRS Simatupang Jabodetabek ini.
Dia menambahkan, awalnya pembangunan jawalnya adalah swadaya masyarakat, namun gayung bersambut, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan membantu dengan memberi alat berat Pemda untuk memudahkan.
Hanya dengan surat dibuatkan perwakilan natua-tua Togatorop ke Bupati, Bupati langsung tanggap dan meresponinya. Dan tak hanya berhenti disana Bupati juga meminta segera dibuat SK jalan ini jalan kabupaten.
Walau hanya baru pembukaan jalan, ke depan jalan menuju tugu ini akan diperbaiki terus, oleh karena disana ada situs. Jalan sepanjang 250 meter dengan lebar tiga meter ini diharapkan kelak memudahkan jalan menuju tugu ini dibangun dengan aspal beton. (hm)