Helmy Yahya Menjambangi Galery dan Perpustakaan Pribadi Binton Nadapdap
Suaratapian.com-Helmy Yahya bersama tim Helmy Yahya Bicara datang ke markas Binton Nadapdap, seorang kolektor dan perawat buku-buku kuno. “Banyak sekali koleksi karya-karya seninya, bukan hanya lukisan, buku tua hingga patung serta perangko,” ujar konten kreator, aktor, produser, perancang acara, pembawa acara, dan politikus Indonesia keturunan Palembang ini, saat menyambangi rumah Binton. Helmy datang bersama tim berkesempatan untuk melihat kumpulan karya-karya yang dikoleksi sekaligus berbincang dengan yang empunya, Binton. Helmy bertanya bagaimana awal kecintaannya mengoleksi lukisan-lukisan, barang seni tersebut? Menurut Binton berawal dari melihat lukisan seorang guru SMP, dari situlah awala kesukaan melihat karya seni dan di belakang hari mengoleksi karya-karya seni.
Binton juga bercerita sampai sekarang dia punya lebih dari seribuan lukisan. Salah satu yang dikaguminya pelukis Amrus Natasya. “Saya kagum dengan Amrus itu karena hasil perupa itu luar biasa. Beliau melukis, dipahat dulu baru dilukis.”
Helmy sendiri menyampaikan maestro Indonesia terbaik salah satunya adalah Basuki Abdullah. Karya pelukis istana yang banyak melukis ratu-ratu dan raja-raja dari seluruh kerajaan di dunia. Pelukis dengan nama lengkap Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia.
Abdullah dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Meninggal dalam keadaan mengenaskan, dibunuh. Pun tentang karya-karya Basuki Abdullah banyak dikoleksi Binton.
Sebagai pecinta dan pengokleksi barang seni, bahkan yang paling ironis dia pernah meminjam uang dari bang demi membeli lukisan kecintaanya. “Saya pernah minjam uang dari BRI demi beli-beli koleksi-koleksi seni,” kisahnya.
Tentang hobbynya, kolektor yang merawat karya-karya, buku-buku dan naskah atau manuskrip tua sejak 1992 ini, yang awalnya hanya hobi mengumpulkan buku-buku tentang lukisan. “Banyak sekali koleksi karya-karya seninya. Tidak hanya lukisan, patung serta perangko, hingga mengoleksi banyak buku-buku klasik.”
Helmy menyebut Binton gila. “Wah. Gila. Saya juga pecinta buku tetapi bukunya bukan main-main,” sebut Helmy atas kekaguman-nya. Bahkan, buku yang dikoleksi Binton buku-buku langkah, bahkan ada dikoleksi Alquran yang diterbitkan Tahun 1800.
Tentang hal ini, Binton menjelaskan, bahwa nilai seni merupakan nilai yang luar biasa. “Nilai seni itu tak bisa diukur dengan uang. Tak dapat dihitung berapa nilainya,” jelas suami Elly boru Simanjuntak. Saking cintanya akan karya-karya seni, bahkan istrinya menyebut, bahwa isteri pertama Binton adalah buku.
Walau dirinya tak sependapat dan setuju ungkapan itu, tetapi faktanya sewaktu menikah mereka membuat kesepakatan. “Isteri, setelah menikah tak boleh melarang Binton membeli buku atau koleksi seninya.”
Koleksi Binton didapatkan dari berbagai tempat. “Jadi kalau buku-buku yang buku-buku yang langka yang saya punya itu sebenarnya banyak dari naskah yang ditulis di Lontar dan saya kolektor foto bersejarah dan buku naskah kuno,” sebut ayah tiga anak, Agnes, Debora dan Davinci ini. (Hojot Marluga)