Memasuki Tahun 2024 Mengingat dan Meneruskan Legacy Arist Merdeka Sirait untuk Perlindungan Anak di Indonesia
Notice: Undefined index: margin_above in /home/suaratap/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsiocns_OnPosts.php on line 652
Notice: Undefined index: margin_below in /home/suaratap/public_html/wp-content/plugins/ultimate-social-media-icons/libs/controllers/sfsiocns_OnPosts.php on line 653
Suaratapian.com-Arist Merdeka Sirait lahir pada tanggal 11 Juni 1960 di Bah Butong, Sidamanik, Simalungun, Sumatera Utara. Beliau meninggal dunia pada tanggal 26 Agustus 2023 di Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada usia 63 tahun. Selama hidupnya, Arist aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan, khususnya dalam perlindungan anak. Beliau awalnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) selama 12 tahun sejak 1998, kemudian menjadi Ketua Komnas PA pada tahun 2010 hingga akhir hayatnya.
Arist Merdeka Sirait, aktivis anak yang gigih dan dedikatif, memperjuangkan hak-hak anak terlantar dan korban eksploitasi. Kontribusinya; mendirikan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) untuk melindungi hak-hak anak. Dia juga yang mengadvokasi korban perdagangan anak dan penjualan anak. Membela hak-hak anak marginal dan terlantar.
Kepribadiannya yang begitu peduli dan empati tinggi terhadap anak-anak. Pembelaan hak-hak anak yang tak kenal lelah. Dedikasi dan komitmen tinggi sebagai aktivis anak. Arist pemimpin yang inspiratif dan visioner. Arist mewariskan spirit perlindungan anak di Indonesia. Menginspirasi generasi baru aktivis anak. Membuat perubahan signifikan dalam kehidupan anak-anak di Indonesia.

Kehilangan Arist Merdeka Sirait bagai kehilangan bintang yang menerangi perjuangan hak-hak anak. Luka ini terasa mendalam bagi para aktivis anak yang telah berjuang bersamanya. Aula Komnas Perlindungan Anak di Jalan TB Simatupang No. 33, Pasar Rebo, Jakarta Timur, menjadi saksi bisu kesedihan yang mendalam. Pada Senin, 11 September 2023, suasana di dalam aula tersebut mendadak hening. Hanya suara tangis sesenggukan dari, Rostymaline Munthe istri mendiang Arist Merdeka Sirait, yang memecah keheningan.
Rostymaline Munthe mengenang kembali perjuangan bersama suaminya, Arist Merdeka Sirait, selama hidup. Perjuangan itu merupakan bagian dari komitmennya untuk melindungi hak-hak anak Indonesia. Acara “Mengenang Jejak Sang Pejuang HAK Anak Indonesia” itu menjadi kesempatan bagi Rostimaline untuk membagikan kenangan pahit dan manis bersama suaminya.