Memasuki Tahun 2024 Mengingat dan Meneruskan Legacy Arist Merdeka Sirait untuk Perlindungan Anak di Indonesia
Arist Menjadi Spiritual Rosti Berjuang
Arist selalu terobsesi dengan dunia anak-anak. Saat sakit, pikirannya tetap pada kegiatan-kegiatan anak. Ia sering melihat anak-anak berlari dan bercanda. Suaminya itu selalu berbagi rencana dengan saya. Ia mengatakan, ‘Mereka mau mengajak saya, tapi saya belum bicara dengan istri saya.
Meskipun kondisi kesehatannya tidak baik, Bang Arist tetap bersemangat membicarakan rencana kunjungannya ke Pulau Nias. Rencana ini muncul karena beliau menerima pengaduan kasus anak yang belum terungkap. Di samping itu, jadwalnya sudah sangat padat, terutama di Indonesia bagian Timur, sehingga kunjungan ini menjadi prioritas.
Sepeninggalan suaminya, Rostymaline Munthe, tetap melanjutkan tugas dan panggilan mulia tersebut. Rosty tetap seorang pejuang hak anak yang tak kenal lelah, tetap bersemangat melayani anak-anak meskipun setelah kehilangan suaminya, Arist Merdeka Sirait. Dia menjadi inspirasi dengan kekuatan spiritualnya, keteguhan hati, semangat tak terhenti dan pengabdian tanpa pamrih.

Rostymaline Munthe, istri almarhum Arist Merdeka Sirait, menunjukkan komitmen tak tergoyahkan. Kematian suaminya menjadi sumber motivasi dan semangat baru bagi Rostimaline untuk melanjutkan perjuangan melindungi anak-anak yang rentan dan membutuhkan. Dengan keyakinan sebagai orang beriman, ia yakin bahwa perjuangan ini adalah panggilan hidup yang harus dilanjutkan.
Kampanyekan Bahaya Kandungan BPA
Lagi-lagi, Rostymaline Munthe, tak bisa menahan air matanya saat menghadiri acara mengenang perjuangan suaminya di Jakarta. Perjuangan terakhir Arist sebelum wafat adalah mengkampanyekan bahaya kandungan BPA pada botol dan wadah plastik daur ulang yang berdampak buruk bagi kesehatan anak-anak.
Rostymaline, dengan penuh emosi menceritakan perjuangan suaminya dalam memperjuangkan hak-hak anak Indonesia di hadapan para relawan peduli anak di Menteng, Jakarta Pusat. Almarhum Arist Merdeka Sirait, yang merupakan Ketua Komnas Perlindungan Anak, fokus memperjuangkan isu kesehatan dan keselamatan anak, terutama mengenai bahaya kandungan BPA pada botol dan wadah plastik daur ulang. (Hojot Marluga)