Penegasan Tarombo PARNA: Menguatkan Silsilah dan Budaya Batak

Suaratapian.com-Di bumi Batak yang penuh tradisi, tarombo menjadi silsilah yang kuat, menghubungkan kita dengan leluhur, menentukan posisi di tengah masyarakat. Oleh karena itu, tarombo perlu terus disosialisasikan pada generasi muda Batak. Tantangan menanti, memahami dan melestarikan tarombo yang suci, menghadapi arus perubahan zaman, menjaga tradisi leluhur dengan penuh kesabaran. Tarombo sebagai warisan budaya yang tak ternilai, menghubungkan kita dengan akar masa lalu. Menentukan identitas kita yang sebenarnya, sebagai bagian dari masyarakat Batak yang tangguh.

Namun kerap ada saja yang mencoba mengubah tarombo, maka harus ditegaskan kembali. Atas dasar itu pengurus dari lima ompu berkumpul mempertegas kembali tarombo dan sekaligus pernyataan resmi dari keluarga pomparan Tuan Sorbadijulu/ Raja Naiambaton/ Ompu Raja Nabolon yang menegaskan, kembali struktur keluarga dan garis keturunan mereka tarombo PARNA. Penyataan ini menegaskan bahwa anak-anak Tuan Sorbadijulu/ Raja Naiambaton/ Ompu Raja Nabolon terdiri dari 5 anak laki-laki dan 1 anak perempuan (boru), yaitu:

1. Bolon Tua

2. Tamba Tua

3. Saragi Tua

4. Munte Tua

5. Nahampun Tua

Boru: Pinta Haomasan

Pernyataan ini digelar, Jumat, 18 Juli 2025 di Resto Arga Ni Holong. Pernyataan yang ditandatangani oleh seluruh peserta. Hal ini sekaligus sosialisasi untuk generasi muda untuk memahami dan mengetahui tarombo sebagai struktur keluarga dan garis keturunan dalam konteks budaya Batak.

Beberapa tokoh, seperti Robinson Sidabutar, Ramotan Munte, Kolonel Dr. Parlin Rumahorbo, Dr. Bongsu Tamba, dan Heber Lolo Simbolon, juga memberikan komentar dan dukungan untuk penegasan tarombo ini. Robinson Sidabutar SH seorang praktisi hukum yang memiliki pengetahuan luas tentang hukum. Menurutnya jika ada yang menyangkal tarombo PARNA yang ditegaskan itu, maka dia punya “jurisprudensi” saat acara PARNA bertepatan saat pencalonan Cornel Simbolon sebagai anggota dewan, Robinson menyebut, memiliki “Jurisprudensi” di Gedung Mulia Raja terkait tarombo PARNA.

Hal senada datang dari Ramotan Munte sebagai Penasihat Munte Se-Bogor Raya, mengusulkan agar kontroversi soal tarombo ini disudahi, jangan terus- menerus jadi kontroversi, karena itu harus ada pernyataan sikap.

Kerinduan yang sama dari Kolonel Dr. Parlin Rumahorbo sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Raja Rumah se-Indonesia menyebut, pernyataan sikap yang disampaikan oleh beliau menekankan pentingnya edukasi kepada generasi muda tentang silsilah dan asal-usul marga, khususnya dalam konteks PARNA.

Demikian juga pendapat dari Dr. Bongsu Tamba, seorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang silsilah dan budaya Batak, khususnya terkait dengan Tarombo Raja Naiambaton. “Kami meyakini Tarombo Raja Naiambaton Lima Ompu dan satu boru,” ujarnya.

Sementara Heber Lolo Simbolon SE, ST, MSc, sebagai penggagas pertemuan menyebut, khususnya dalam penegasan sikap dan pernyataan sikap terkait tarombo PARNA. “Tarombo PARNA sendiri merujuk pada silsilah yang telah diwariskan nenek-moyang turun-termurun,” ujarnya. Heber mengharapkan, kesepakatan terkait penegasan sikap dan pernyataan sikap Tarombo PARNA bisa diterima semua pihak. (Hojot Marluga)

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nine − one =