Sabar Bakara (Ompu Dastin), Pengusaha Transportasi Kota Dumai; “ Bertawakal untuk Menemukan Makna Hidup”
Ritme itu dijalaninya bertahun-tahun sambil masih mengelola pasar. Tak terasa usaha pun maju, hingga bisa memiliki tujuh truk, sejak itu dia fokus berusaha di bidang jual beli besi tua, dan menyerahkan pengelola pasar pada teman-temannya. Usaha sudah mulai berbuah, dia pun tak lupa menikmati hidup, tanpa hendak membanggakan dari usaha tersebut bisa memiliki sedan corona yang saat itu masih hitungan jari dimiliki masyarakat di Kota Dumai.
Oleh karena usaha makin maju, belakangan dia mendirikan PT Dearo Ganda Saranatama yang beralamat di Kelurahan Bukit Timah, Kecamatan Dumai Selatan. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi darat, pengangkutan truk tangki, pengangkut minyak kelapa sawit mentah (CPO). Saat ini usaha transportasinya terus menaik dan sudah memiliki hampir ratusan truk tangki dengan dibantu ratusan orang dari sopir hingga karyawan.
Perlu juga dijelaskan bidang usaha transportasinya, setelah tandan buah segar kelapa sawit diolah di Pabrik PKS, minyaknya didistribusikan, sementara pengiriman produk dilakukan dengan truk tangki. Perusahaan pemilik CPO kerap mensubtugaskan pengangkutan untuk dikerjakan perusahaan lain. Demikian juga PT Dearo Ganda Saranatama yang juga merupakan perusahaan transportasi di Kota Dumai type-B melayani jasa transportasi pengangkutan, perusahaanya dipercayakan mengangkut CPO PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V).
Song Leader Marbabo
Ayah lima anak dan kakek sepuluh cucu ini menemukan filosofi hidup, bahwa makna hidup harus seimbang. Hidup bukan melulu soal fulus. Di tengah memimpin usaha dia tetap mengambil ruang dan waktu melayani; bukan saja hanya di gereja, tetapi juga terpanggil melayani masyarakat. Sebelumnya memang dirinya alergi gereja, namun oleh karena kasih Tuhan, dia meninggalkan dunia yang keras, mabuk-mabukan dan aktif di gereja. “Dulu, masa muda saya pemabuk dan tak menakuti siapa pun. Jika ada yang mau menantang, saya ladeni bahkan pernah memukuli seseorang,” kenangnya. Atas perbuatannya pernah berhadapan hukum. Namun ada hikmahnya hal itu justru membuat berubah total, meninggalkan dunia mabuk-mabukan dan aktif di gereja.
Nyatanya, dia merasakan berkat Tuhan sejak aktif di gereja. Tatkala dipercayakan ketua pembangunan HKBP Immanuel Dumai, dia justru mendapat berkah, mendapat kapal tengker yang dijual orang Jakarta untuk dijadikan besi tua. Kontan saja kapal tengker yang hampir semua bahannya dari besi itu bisa dipreteli. Saking banyaknya baru bisa habis dijual selama tiga tahun. “Itulah berkat Tuhan, sampai tiga tahun dua kapal tengker ini bisa dicincang untuk dijual sebagai besi tua,” ujarnya mengenang. Saking banyaknya besi tua itu sebagian besi digunakan jadi bahan keperluan bangunan gereja.
Selain aktif membantu dia juga kerap jadi song leader pada Ibadah Minggu gerejanya di Gereja HKBP Immanuel Dumai bersama dengan groupnya; Marbabo. Saat jadi song leader membuatnya selalu antusias. Marbabo sendiri dalam bahasa Batak artinya membersihkan pinggiran padi dari rumput yang memperlambat pertumbuhan satu tumbuhan. Sebenarnya akar kata Marbabo inisial dari marga tiga orang; MARbun, BAkara dan RumahorBO yaitu, St. Rusman Marbun, St. J Rumahorbo dan dirinya, Sabar Bakara. Saat bernyanyi dia merasakan syahdu memuji Tuhan, kerap hatinya tertegun, larut dalam suasana hening. Batin nyaman, hati sejahtera. Manakala jadi personil song leader tak ada gengsi-gengsian baginya, sekalipun usianya tak muda lagi suaranya tetap menggelegar memuji Tuhan.