Arnod Sihite SE: Membangun Indonesia Demi Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
Aktivis buruh
Tahun 2001, Arnod baru mentas untuk mandiri. Awalnya membuka kantor usahanya di bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. “Kantor sejujurnya sangat kecil, tetapi order yang kami kerjakan sungguh banyak.” Dari kantor yang sempit itu dia justru membangun relasi yang maha luas. Dia kemudian bergabung dengan organisasi usaha dan pekerja di bidang penerbitan, iklan. Dari organisasi itu Arnod diberi ruang untuk menjadi ketua. Eks Ketua IKA, alumni SMP 88, sampai saat ini tetap eksis dan solid.
Arnod juga eks Ketua Persatuan Naposo Bulung Dolok Sanggul (Pernados) tahun 1998. Semasa dia ketua Pernados pernah Pernados Jakarta pulang kampung dengan berbagai program. Saat itu, puluhan anggota Pernados Jakarta pulang kampung dengan menggunakan bus. Di kampung mereka menggelar acara pengobatan gratis, pembagian alat-alat tulis ke sekolah-sekolah, ada pembagian bibit tanaman dan acara-acara sosial seperti menggelar pertandingan sepak bola.
Bahkan, mereka menggelar aksi, demo di depan kantor DPRD Kabupaten Tapanuli Utara. Waktu itu Dolok Sanggul masih bagian dari Kabupaten Tapanuli Utara, sebelum dimandirikan. Mereka menggelar unjuk rasa itu karena togel, toto gelap yang membuat kaum laki-laki dewasa di masa itu hanya menghabiskan waktu di warung kopi. Saat itu rombongan mereka diterima bupati waktu itu, RE Nainggolan. “Kami waktu itu demo karena ada indikasi waktu justru Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Utara adalah bandar dari togelnya,” kenangnya saat memimpin demo itu.
Arnod terus bergelut di berbagai organisasi dan membawanya masuk ke organisasi politik. Berawal saat dirinya menjadi anggota Sentral Organisasi Karyawan Seluruh Indonesia (SOKSI), dan banyak belajar dari pendirinya, Prof. Dr. Suhardiman, S.E. Dari SOKSI, Arnod juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), berlanjut aktif di organisasi buruh. Jadi, jika ditanya mengapa tertarik di masuk ke politik, sudah tentu karena sebagai pengurus organisasi buruh, dia merasakan banyak hal yang mesti diperjuangkan di kelompok buruh terutama masalah kesehatan bagi buruh.
Karenanya, sebagai orang yang sudah mendalami masalah buruh, dia ingin memperjuangkan masalah buruh di legilatif. Dia terus bergerak tim untuk menyapa mendengar aspirasi rakyat khususnya masalah kesejahteraan, nasib tenaga kerja Indonesia dan pelayanan BPJS Kesehatan. Dia sadar di tingkat pengurus harus ada orang-orang yang mengerti mengelola organisasi buruh dan lihai untuk menyampaikan aspirasi organsisasi kepada pemerintah. “Saya ingin memperjuangkan kesejahteraan pekerja dan perbaikan regulasi di bidang ketenagakerjaan dan pelayanan kesehatan,” ujar Ketua Umum PP FSP PPMI KSPSI dan orang dekat Yorrys Raweyai itu.