CEO PT. Berdikari Insurance, J.S. Simatupang, S.H., M.H.; Tulus Suarakan Kebenaran Demi Rakyat

Dan, sekarang ini untuk mengurus kantor pengacaranya telah dipercayakan dikelola oleh anak-anak muda, sedangkan dirinya lebih fokus memimpin PT. Berdikari Insurance, perusahaan yang kini berumur lebih 60 tahun itu. Tentu sesekali masih mampir memberi arahan dan nasihat bagi pengacara-pengacara muda, timnya itu. “Keberlangsungan kantor pengacara saya percayakan dikelola anak buah dan dua anak saya yang menjadi pengacara. Saya kira spirit mereka lebih fresh dan gigih untuk mengerjakan berbagai perkara,” ujarnya.

Baginya, tepatlah ungkapan soal regenerasi, bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mempersiapkan generasi berikutnya. “Saya sangat setuju pemimpin yang baik itu mempersiapkan regenerasi dalam kepemimpinan,” imbuhnya. Dia sendiri di hampir semua organisasi yang dia pernah sebagai  ketua dengan tegas membatasi diri hanya menjabat satu periode. JS meniru cara-cara orang-orang Filipina yang hanya memimpin satu periode. 

Selalu merasakan campur tangan Tuhan

JS bukan orang yang agamais tetap spiritualis, selalu sadar bahwa seluruh ritme hidup adalah atas seizin Tuhan. Selalu merasakan campur tangan Tuhan dalam pekerjaan, bahkan saat mendapat klien pun itu atas campur tangan Tuhan. “Tak ada pekerjaan yang saya lakukan tanpa kehendak Tuhan. Saya tidak pernah merencanakan, saya merasa hidup ini adalah anugerah. Yang saya katakan, matahari terbit dan saya bangun tidur, saya katakan terima kasih Tuhan atas penyertaanMu hari ini. Apa pun saya kerjakan dan itu saya buktikan. Saya merasakan penyertaan Tuhan, saya merasakan bahwa kalau Tuhan tak berkenan, semuanya jadi tidak mungkin,” ujarnya berhikmat.

Namun, baginya, ketika kita berhasil sudah tentu bukan karena kita hebat, tetapi itulah berkat Tuhan. “Kalaupun kita gagal kita juga perlu meminta jawaban dengan bertanya pada Tuhan. Maka kalau diberikan kelimpahan juga harus sadar itu pertolongan Tuhan. Jadi saya anggap itu cobaan, karena hal itu saya gunakan sebaik-baiknya berkat yang diberikan,” jelasnya lagi.

“Saya selalu menyadari bahwa setiap pekerjaan yang diberikan Tuhan adalah anugerah. Ketika saya mengerjakan pekerjaan itu dengan baik saya mendapat berkat. Itu hirarkinya,” ungkapnya berfilosofi. Harapannya, filosofi hidup tidak ada yang tidak terjadi kalau kita meminta kepada Tuhan. Pasti terjadi. Untuk itu bersatu kita yakinkan diri kita, bahwa yang kita inginkan akan terjadi sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan kehendak kita. Itulah yang perlu kita ingat bersama.

Pria kelahiran Tapanuli, Sumut, 27 November 1965, dan suami Dormala boru Simbolon ini merupakan ayah dua putra, Jimmy Roy dan Johannes Doly. Kedua anaknya lulus dari Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, dan kini menjadi pengacara. Sebelum Ketua Umum PABRS dia adalah Ketua Pomparan Raja Togatorop se-Sejabodetabek. Tahun 2013 dia dilantik menjadi Ketua Umum PABRS yang sebelumnya dijabat Ir. Marangin Simatupang sebagai ketua umum.

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

six + 2 =