Koruptor Di Masa Pandemi Mesti Dihukum Maksimal

Tentu, bukan membahas ritual agama, tetapi nilai, spiritual, sebab kegiatan agama pun bukan esensi utama dalam relasi antara Tuhan dan manusia. Esensi utama dalam relasi antara Tuhan dan manusia adalah pengasuhan hati. Oleh karena Tuhan melihat hati, sebab dari hati terpancar segala kehidupan. Tuhan memandang hati. Hati yang bijaksana adalah datang dari relasi yang intim denganNya. Menyadari diri sebagai penerima anugerah.

Erick menambahkan,  bahwa musuh terberat kita adalah diri sendiri. “Jika agama hanya seremoni, ritual semata, maka hanya menjadi topeng. Itu yang jadi masalah. Agama seharusnya bertitik puncak pada pengasuhan jiwa, spiritual, bukan hanya seremonial tetapi lewat agama menemukan esensi hidup. Benar, ada orang yang beragama hanya seremonial, belum sampai ke spiritual, itu sebabnya ada kebohongan dalam beragama.”

Tetapi jika sudah menemukan esensi, tak mungkin ada kemunafikan. Benar, musuh terbesar kita adalah diri sendiri, membohongi diri, nurani, itulah yang paling naif,” ujar alumni Universitas Kristen Indonesia Jakarta tersebut. Sebelum membuka kantor pengacara, sempat terlibat di Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) yang mengadvokasi kasus penyerangan Kantor PDI di Jalan Diponegoro No 58, Jakarta Pusat, pada 27 Juli 1996 silam.

Dia terus menata diri bersyukur dalam keadaan yang ada. Karena itu, bagi Erick, seremonial di ibadah agama termasuk di gereja tak menjamin hubungan seseorang dengan Tuhan itu beres. Karena yang Tuhan mau adalah hubungan yang erat, hubungan yang intim denganNya yang penting hati diubah. “Tak bisa seorang berubah jika hatinya belum beres, sebelum hatinya bersih. Hati yang bersih hanya dilakukan Tuhan. Tentu saja seseorang bisa aktif menjalankan ibadah tetapi tak terkoneksi dengan Tuhan. Tentu, jika hati dengar-dengar dengan Tuhan, hubungan akan beres. Itu sebabnya seseorang tampak rajin menjalankan ibadah agama tetapi jatuh pada dosa, korupsi. Jatuh ke dalam dosa.”

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12 + 6 =