Launching Buku dan Lagu Perlindungan Anak Karya Arist Merdeka Sirait

Suaratapian.com-Dalam memperingati 32 tahun ditandatanganinya Konvensi PBB tentang  Hak Anak (KHA) 20 November 1989, hari ini 20 November 2021, Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak meluncurkan dua bukunya dan lima lagu anak untuk perlindungan anak di gedung Perpustakaan Nasional di Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu, (20/11/21). Peluncuran dua buku dan lima lagu untuk anak perlindungan spetakuler ini dihadiri lebih kurang 150 orang berlatar belakang aktivis perlindungan, kalangan dosen, rektor dan dekan dari beberapa universitas, para Kadis PPPA di DKI Jakarta, Unit PPPA dari masing-masing Polres di wilayah hukum Polda Metrojaya, para stakeholder perlindungan dan sejumlah media masa yang taat pada Protokol Kesehatan Covid-19.

Hadir juga dalam acara launching itu para pejabat di lingkungan Pemerintahan,  Menko PMK  Kementerian PPPA dan Kementeri Sosial. Dalam acara launching buku dan Lagu Perlindungan Anak, Nahar, SH, MPsi Deputy Perlindungan Anak mewakili Menteri PPPA mengatakan, bahwa hari ini adalah hari yang sungguh-sungguh luar biasa dan istimewa. “Bersamaan dengan peringatan 32 Tahun ditandatanganinya Konvensi PBB Hak Anak 20 November 1989 dan pada hari ini juga dinyatakan sebagai hari anak International, Launching Buku dan Lagu Perlindungan Anak sangat tepat dan  merupakan momentum untuk menyuarakan hati dan nurani anak-anak di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, DR. Fenny Eka Kartika Putri MP.Si Deputy Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak perempuan dan pemuda,  mewakili Menko PMK menyampaikan, pesan yang sama di mana pada masa Covid-19 luarbiasa masih ada yang punya waktu untuk menulis buku dan lagu. “Saya  atas Menteri PMK   mengucapkan selamat dan sukses. Bapak Menteri berpesan teruslah berkarya demi anak bangsa dan kepentingan terbaik anak,” demikian disampaikan Fenni.

Hal senada dikatakan, DR. Imaculata Umiyati SPd, MSi pernah mengikuti Arist Merdeka Sirait ke pelosok-pelosok negeri untuk menolong anak Indonesia mengatakan, bahwa buku tersebut dituangkan beliau dengan kejujuran dan jauh dari pencitraan atau pamrih. “Semua dituangkannya secara jujur tidak ada unsur pencitraan sekelumitpun. Maka sebagai anak bangsa yang menghargai para pejuangnya kita wajib membaca buku ini dan dengan membaca buku ini kita bisa juga memahami betapa anak-anak kita sangat membutuhkan pertolongan,” tutur Imaculata Umiyati.

Dalam menulis dua buku tersebut, Arist Merdeka Sirait tidak menggunakan literatur lain murni berisi peristiwa pelanggaran dan tindak kekerasan terhadap anak di Indonesia. Ditanya mengapa buku ini bisa dijadikan panduan  dalam menghadapi persoalan kekerasan. karena buku-buku yang lain hanya berisi teori. Jawabannya, buku ini berisi pengalaman empiris dari Perlindungan Anak yang dilakukan oleh Arist Merdeka Sirait.

Tentulah lahirnya dua buku ini tak membuat pak Arist berpuas diri. Dia juga ingin merumuskan dalam karya lagu, maka digandenglah komponis, Tagor Tampubolon untuk mengaransemen lagu karya-karya Arist Merdeka Sirait.

Dalam kesempatan yang sama Arist  mengatakan, bahwa dua buku yang diluncurkan pada hari ini  mendapat sambutan dan dukungan yang sangat luar biasa dari dua orang Profesor yakni Profesor DR. Yohana Susana  Yembise mantan  Menteri PPPA saat ini menjadi Dekan di UNCEN Papua, Profesor DR. Mochtar Pakpahan, SH, MH dekan FH Untar, DR. Harry Hikmat Dirjen Resos Kemensos RI, dan empat doktor perempuan seperti  DR. Sari Widyastuti dekan Fakultas Hukum Atmajaya Yogjakarta, DR. Gung Tini Gorda Dekan Undiknas Bali, DR. Imaculata Umiyati S.Pd pengelolah Autism Boarding School, M. Uut Lutfi, SH, MH Dosen Untirta Serang, Banten dan aktivis perlindungan Anak Roestin Ilyas sekaligus Dewan Komisioner Komnas Perlindungan Anak. Oleh karenanya saya patut mengucapkan terima kasih karena buku ini mendapat sambutan dan dukungan sepenuh hati.

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

eleven − seven =