Meditasi Batak; “Hohom Marhahomion” Hening Mengalami KedalamanNya
Kalau demikian, apa pemahaman kesucian dalam spiritual Batak?
Pemahaman kesucian dalam kehidupan spiritual Batak, berhubungan erat dengan bagaimana hubungan kekerabatan orang Batak yang diatur dalam Dalihan Na Tolu dan adanya Patik dohot Uhum, dan dilaksanakan. Dan kita Batak sangat menyadari bahwa alam semesta yang diberitahu Tuhan kepada kita merupakan suatu anugerah yang harus kita jaga dan lestarikan. Namun, bagaimana bisa hubungan kita terhadap sesama bermutu baik dan kita mau menjaga dan melestarikan alam, apabila kita tidak memiliki hubungan yang baik (suci) dengan Tuhan. Melalui hubungan dan komunikasi, serta kepatuhan kita hidup dengan baik dan benar, menjadi jembatan kita untuk hidup suci.
Lalu, bagaimana menggapai kedalaman rohani dalam spiritual Batak itu?
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa situs keagamaan seperti arca, candi, kuil, dsb tidak ada kita temukan di tanah Batak. Apakah dahulu (jaman purba) ada atau tidak, belum kita ketahui. Namun, tanpa itu (bangunan fisik) tersebut sijolo-jolo tubu menggunakan hati atau dirinya sebagai kuil (membangun kuil di dalam dirinya). Artinya, kerohanian (hubungan dan komunikasi) sijolo-jolo tubu dengan Sang Pencipta berlangsung dengan secara pribadi atau kelompok melalui berbagai ritual dan kegiatan. Komunikasi spiritualnya, dibangun melalui roh (intuisi, kesadaran, dan kemanunggalan).
Pertanyaan terakhir. Apakah sendi-sendi spiritual Batak?
Sendi-sendi spiritual Batak, diantaranya; hidup selaras dengan Sang Pancipta, Hidup Selaras dengan sesama, dan hidup selaras dengan alam semesta. Dalihan na tolu, pinungka ni sijolo-jolo tubu naung gabe sibuk dohot mudar ni bangso Batak tungko na so jadi butbuton, gadu na so jadi sosaon asa parbuena, tanda ma bangso Batak, parholong do tutu parasiroha.