Mengenal Diri Mengenal Terlebih Dahulu Tuhan

Suaratapian.com-Tak terbilang banyak sekali anak remaja salah memilih jurusan atau bidang studi yang dia rindukan. Kesalahan itu dipicu salah memahami dan mengetahui bakat yang dimiliki. Padahal ini semua penting diketahui anak remaja hingga pemuda, punya daya nalar memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya kelak. Oleh karenanya, para remaja dan pemuda perlu belajar mencari masukan, bertukar pikiran terutama orang tua. Atas kebutuhan ini, HKBP Kemang Pratama di Tahun Kesehatian seperti ini menggelar seminar untuk remaja dan pemuda bertema “Lu Mau Jadi Apa?’ Sabtu, 3 September 2022. Tampil sebagai narasumber tunggal, motivator Marihot Hutahayan.

Pemilik nama lengkap Ir.Sanggul Marihot Hutahayan,S.Psi.,M.Psi, mengajak para remaja dan pemuda HKBP Kemang Pratama untuk mengenal dan tahu pengembangan diri. Acara yang digagas Panitia Tahun Keseharian HKBP Kemang Pratama, yang diketuai Panitia Tahun Kesehatian HKBP Kemang Pratama 2022, St. Simon Sidabutar. Dia menyebut, memperuntukkan seminar bagi para Remaja dan Naposo HKBP Kemang Pratama di Kemang Pratama. Hal ini dilakukan agar terarah dan mengetahui sejak dini siapa dirinya, apa talentanya. “Semestinya, begitu anak remaja atau pemuda sudah tahu talentanya, dan tahu ke mana dia kelak. Perlu terarah memilih jalan hidup yang akan baik, dan dia akan mudah menjalani hidup,” sebut putra Humbang Hasundutan ini.

Ir.Sanggul Marihot Hutahayan,S.Psi.,M.Psi saat diwawancarai Hojot Marluga

Marihot menambahkan, mengenal diri sendiri tak semudah yang dibayangkan, justru yang paling mengenal diri kita adalah sang Pencipta itu sendiri. Itu sebab, Tuhan lebih tahu diri kita daripada kita tahu diri kita sendiri. Oleh karenanya mengenal diri harus menanyakan kepada Tuhan.

Memang di kehidupan kita itu sangat sedikit orang  bisa selaras menjalani hidup, merasa tak ada talenta. Padahal setiap orang diberi talenta, diberikan Tuhan untuk selaras hidupnya. Hal itu diresponi Marihot, banyak seseorang sejak kecil sampai dia selesai sekolah, bahkan mulai masuk ke dunia kerja sampai berkarir itu tidak nyambung. Tak tahu talentanya. Berkerja tak sesuai talentanya.

Intinya, dia tak jelas tahu mau kemana, kemudian juga fashion apa yang menjadi panggilan hidupnya. Gelagak hidupnya bergerak, mau mencapai apa missionnya, namun tidak muncul antusiasme, sebut ayah empat anak ini.

Narasumber dengan sejumlah remaja di HKBP Kemang Pratama

Marihot menambahkan, jika seseorang tak pernah tahu talentanya, hidupnya akan keletihan, dan tak bergairah dalam hidupnya. Akan halnya berbeda, jika sejak awal dia tahu talenta, tidak salah masuk jurusan, waktu sekolah di SMA misalnya tingkat SLTA dan tidak salah mengambil fakultas yang cocok sama dia.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Tahun Kesehatian HKBP Kemang Pratama 2022, Abrianto Lumban Gaol menyadari betul betapa perlu gereja mempersiapkan mental anak-anak pada generasi sekarang, agar mereka melek tentang talentanya, dan potensi apa yang dimiliki. “Talenta yang diberikanNya, harus dihargai dan disyukuri. Oleh sebab itu, setiap orang perlu punya moral, memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada untuk bertekun dan setia memelihara, mengembangkan dan mengamalkan talenta yang dipercayakanNya kepada setiap orang,” sebut pria kelahiran, Padangsidimpuan, 5 Oktober 1975 ini.

Lulusan Sarjana Teknik dari Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perika Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, ini menambahkan, anak yang tak memahami tentang dirinya maka kinerjanya rendah, kompetensi pekerja itu juga rendah karena tak sesuai talenta. “Tetapi orang yang tahu talentanya akan maksimal dalam hidupnya, potensinya akan terlihat, yang pasti memang semua diberi Tuhan talenta, namun mungkin berbeda-beda talentanya, tetapi Tuhan memang menitipkan bagi setiap orang talenta untuk sigap dikembangkan,” ujar Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Kota Bekasi.

Mantan Ketua Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen dan Ketua Parsadaan Mahasiswa Batak, Semarang 1998 dan Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen (GMKI), Semarang ini menyebut, Anak muda yang sadar akan bakat atau talenta yang dimiliki, dan telaten akan mengasahnya, secara perlahan tatapi rutin, maka bakat yang dipunya dikembangkan akan muncul. Sekali lagi, asal gigih dan tekun mengasahnya, dan lebih dalam mengasah bakat yang dimiliki kelak pada waktunya akan muncul keindahannya. Intinya kita mau jadi apa tergantung pada diri kita. Dan, apa pun cita-cita, kemauan kita, asal diusahakan dengan mengembangkan talenta niscaya akan tercapai, dengan mengenal diri melalui pengenalan akan sang Pencipta.

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

nine − 5 =