Mensyukuri Hidup Lewat Warisan Buku

Dihadiri Bupati Dairi

Sebelum launching, buku diberikan penerbit Jansen Sinamo ke penulis Vickner Sinaga. Jansen, guru etos yang berpengalaman lebih dari 30-an tahun menyampaikan ceramah, seminar, dan pelatihan di berbagai lembaga dan korporasi milik negara, yang juga pendiri Institut Dharma Mahardika memberi pengantar buku, menjelaskan, betapa pentingnya seseorang punya warisan buku. “Menulis buku meninggalkan legacy yang tak lekang dimakan zaman. Buku ini dapat memberikan kemanfaatan bagi umat,” ujarnya.

Jansen juga bercerita, bagaimana dirinya menetapkan diri jadi penulis karena membaca artikel yang menyebutkan, bahwa warisan termahal umat manusia bukan peninggalan sejarah seperti canti, tetapi tulisan. “Saya menetapkan diri jadi penulis karena membaca artikel yang menceritakan bahwa warisan termahal peradaban manusia adalah tulisan,” jelasnya sembari menyebut, tulisanlah yang bisa bertahan berabad-abad dan sangat bermanfaat untuk generasi selanjutnya. Buku yang diterbitkan Dharma Mahardika ini juga tak dijual di toko buku konvensional. ini tentu melawan pakem, buku hanya dijual secara online melalui, bisa di www.8etos.com dan di tokopedia.


Tampak Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu memberi testimoni didampingi Jansen Sinamo

Hadir Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu. Pada kesempatan itu juga diminta memberikan sambutan singkat. Dr Eddy menyebut, justru dirinya banyak “mencuri ilmu” dari buku Vickner Sinaga menangani banyak kasus, termasuk pengalamannya menangani Covid-19 di Kabupaten Dairi. Sejak awal terjadinya Pandemi Covid-19 pihaknya telah melakukan upaya penanganan Covid-19 khususnya di Kabupaten Dairi dengan terus melakukan koordinasi dan arahan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi agar penanganan yang dilakukan di wilayah Kabupaten Dairi berjalan dengan baik dan sinergi.

Kabupaten yang dipimpinnya dengan sigap “out of the box” melakukan persiapan yang terbilang lebih cepat. Di antaranya penyemprotan desinfektan, mendirikan pos pemeriksaan di area pintu masuk perbatasan Kabupaten Dairi, mendirikan rumah singgah, mendirikan pos desa dan kecamatan, membuat berbagai sosialisasi komunikasi publik berupa penerapan protokol kesehatan di berbagai tempat-tempat publik dan banyak hal lainnya, sampai saat ini di Dairi sendiri tak ada lagi kasus, orang yang terpapar Covid-19.

Selain itu, dalam percepatan penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh Gugus Tugas Kabupaten Dairi tidak terlepas dari penerapan transparansi dan keterbukaan informasi publik, berbagai informasi telah disampaikan kepada masyarakat baik lewat media konvensional, dan juga media elektronik termasuk media sosial yang dapat dijangkau oleh masyarakat; diantaranya Facebook, Youtube, Instagram dan tabloid sehingga informasi yang didapat oleh publik utuh dan terhindar dari hoax. Atas prestasi daerahnya, Menteri Keuangan memberikan tambahan anggaran sembilan milliar rupiah ke Kabupaten yang terdiri dari 15 kecamatan, dengan 145 kelurahan itu.

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen − 11 =