Sabar Bakara (Ompu Dastin), Pengusaha Transportasi Kota Dumai; “ Bertawakal untuk Menemukan Makna Hidup”

Baginya, hidup berarti berarti kehidupan yang berdampak, ketika sudah baik secara ekonomi, maka dirinya ingin berperan lebih lagi di tengah masyarakat dengan terjun jadi politisi. Karena mudah berkomunikasi di masyarakat, terbukti dirinya terpilih menjadi anggota dewan periode 2004-2009 dengan suara terbanyak di Kota Dumai periode itu dari partai Partai Damai Sejahtera. Tak ingin terus duduk di menara gading, sebagai mantan anggota dewan dia mau ada regenerasi, tetapi tugas pelayanan publik sebagai politisi perlu terus dikawal. Sekarang satu kursi diemban anak bungsunya, Roni Ganda Bakara sebagai anggota DPRD Kota Dumai dari Partai Demokrat.

Si ompung sosok yang otentik, berjiwa sosial,  bukan saja hanya membantu gereja, tetapi juga membantu masyarakat secara keseluruhan. Hal itu dilakukannya bukan saja saat jadi anggota dewan, tetapi itu sudah digelarnya sejak dulu, termasuk saat pandemi Covid-19 mewabah, bersama dengan karyawan perusahaan menyalurkan bantuan kepada mereka yang sangat terdampak. Tempo lalu contohnya, penyaluran bantuan ini diserahkannya secara langsung, dibantu tim dari perusahaan. Sumbangan yang diberi bukan saja kepada masyarakat yang berada di lingkungan perusahaan, tetapi juga ikut meringankan beban di masyarakat di berbagai komunitas Kota Dumai.

Sebagai orang yang banyak mengalami mukjizat Tuhan, jalan hidupnya penuh berkat, merasakan berkat Tuhan yang melimpah. Karenanya, prinsipnya selagi hidup ingin tetap berperan membantu baik gereja dan masyarakat. Namun tujuannya bukan agar namanya tersurat, tetapi tersirat saja, sebab memang nama tersirat di hati banyak orang itulah yang lebih baik dan afdol.

Rencananya ke depan, jika Tuhan berkenan group usahanya yang sekarang disebut Bakara Group akan mendirikan Bakara Foundation, harapannya kelak lembaga itu bisa lebih lagi berkontribusi dalam bidang sosial. “Penyaluran bantuan semoga jadi program rutin kami dalam bentuk kepedulian di masyarakat kelak,” ungkapnya. Inilah kisah inspiratif dari seorang yang bertawakal menjalani hidup sampai menemukan makna hidup. (Hojot Marluga)

Hojot Marluga

Belajar Filosofi Air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × 5 =